Polres Rohil Gelar Apel Siaga, Air-Akses Jadi Perhatian Khusus Satgas Karhutla

Riau

Polres Rohil Gelar Apel Siaga, Air-Akses Jadi Perhatian Khusus Satgas Karhutla

Raja Adil Siregar - detikSumut
Jumat, 26 Jul 2024 14:15 WIB
AKBP Isa saat mengecek peralatan siaga karhutla
Foto: AKBP Isa saat mengecek peralatan siaga karhutla (Dok Polres Rohil)
Rokan Hilir -

Polres Rokan Hilir menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan. Apel digelar agar dapat mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di negeri Seribu Kubah itu.

Apel gelar pasukan dipimpin Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni. Apel digelar di Mapolres Rohil jalan lintas Riau-Sumatera Utara, Tanah Putih.

"Apel ini didasari dengan perkiraan kondisi cuaca BMKG bahwa sebagian wilayah di Provinsi Riau sudah memasuki musim kemarau. Sudah terdeteksi titik panas maupun kejadian karhutla di beberapa titik, termasuk di wilayah Rokan Hilir," kata AKBP Isa, Jumat (26/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isa mengaku jumlah hotspot di Rokan Hilir terpantau naik sejak pekan ini. Namun kini sudah mulai turun setelah pemadaman di sejumlah loaksi oleh satgas darat dan juga udara.

"Luas lahan yang terbakar sampai saat ini sekitar 45 hektar. Namun sejumlah lokasi sudah padam dan masih dilakukan upaya pendinginan oleh tim gabungan," katanya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya memantau personel gabungan, Isa juga ikut turun langsung ke titik lahan terbakar. Isa turun bersama jajaran Brimob, TNI, BPBD, masyarakat peduli api dan instansi terkait penanggulangan bencana karhutla lainnya.

"Penanggulangan karhutla ini menuntut kecepatan dalam melakukan respon. Pemadaman dini sebelum api menjalar dan semakin membesar adalah prioritas utama, maka dari itu koordinasi dan informasi sangat diperlukan baik dari masyarakat maupun stake holder lainnya," kata Isa.

Akses Sulit-Lahan Terbakar Gambut

Kapolres mengatakan akses menuju ke titik kebakaran di Rokan Hilir butuh perjuangan. Sebab, untuk sampai ke lokasi butuh waktu 1,5 sampai 4 jam perjalanan darat.

"Akses ke lokasi karhutla yang terjadi di wilayah Rohil bervariatif. Akses masuk ke lokasi paling cepat 1,5 jam dan paling lama 4 jam. Bisa dilalui hanya dengan sepeda motor, lewat sungai ataupun hanya dengan akses jalan kaki," kata Isa.

Selain akses yang sulit dijangkau, petugas gabungan dari satgas darat juga harus melalui lahan gambut. Termasuk lahan yang telah semak belukar karena tidak terawat.

"Hampir seluruhnya lokasi kebakaran lahan gambut, terutama di wilayah Panipahan dan Tanah Putih. Lahan gambut rata-rata untuk kedalaman antara 3-5 meter," katanya.

Selain akses dan lahan gambut, kondisi air yang kering juga menjadi kendala petugas di lapangan. Untuk itu, petugas harus turun berjibaku menggali tanah mencari sumber air untuk pemadaman.

"Air sulit karena posisi semua kekeringan. Untuk mensiasati kami dibantu alat berat warga setempat menggali tanah mencari sumber air dan dari satgas udara biasa ke laut mengambil air pakai heli water bombing," katanya.

Terakhir, Isa mengaku akan menindak tegas pelaku pembakar lahan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat dan instansi terkait ikut sosialisasi mencegah terjadinya kebakaran lahan.




(ras/afb)


Hide Ads