Longsor Timbun Mobil Van di Vietnam, 11 Orang Tewas

Internasional

Longsor Timbun Mobil Van di Vietnam, 11 Orang Tewas

Tim detikNews - detikSumut
Minggu, 14 Jul 2024 01:00 WIB
This picture taken and released by the Vietnam News Agency (VNA) on July 13, 2024 shows rescuers carrying out a casualty for further attention at a hospital, after a landslide in Ha Giang province that killed at least 11 people. A landslide triggered by heavy rains buried and killed at least eleven people who were travelling in a van in northern Vietnam, the countrys disaster management authority said on July 13. (Photo by Vietnam News Agency / AFP)
Foto: This picture taken and released by the Vietnam News Agency (VNA) on July 13, 2024 shows rescuers carrying out a casualty for further attention at a hospital, after a landslide in Ha Giang province that killed at least 11 people (Foto: AFP/STR)
Jakarta -

Longsor yang dipicu oleh hujan lebat menimbun mobil van di Vietnam Utara. Akibat dari peristiwa itu, 11 orang yang terkubur dalam mobil tersebut dinyatakan tewas.

Dilansir detikNews dari AFP, Sabtu (13/7/2024), peristiwa tanah longsor menimpa mobil van 16 tempat duduk itu terjadi pada pukul 04.00 waktu setempat (21.00 GMT) saat tengah melintas di distrik Bac Me di provinsi Ha Giang.

Setelah dilakukan evakuasi, tim penyelamat menemukan 11 jenazah. Satu di antaranya adalah jasad anak laki-laki, sedangkan enam orang lainnya selamat dan dilarikan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, tim penyelamat masih mencari dua orang yang hilang. Dalam foto maupun video resmi dari pemerintah setempat, terlihat ekskavator, ambulans hingga ratusan petugas penyelamat berada di jalan berlumpur di lereng bukit.

Vietnam Utara sudah memasuki musim hujan. Curah hujan lebat dan banjir membuat lalu lintas di sepanjang jalan pegunungan menjadi berbahaya dan berpotensi tanah longsor.

ADVERTISEMENT

Pada bulan Juni, tiga orang tewas dalam banjir besar di provinsi Ha Giang. Tahun lalu, bencana alam menyebabkan 169 orang tewas atau hilang di negara Asia Tenggara.

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa kejadian cuaca ekstrem secara global menjadi lebih intens dan sering terjadi akibat perubahan iklim.




(dhm/dhm)


Hide Ads