Cuaca panas ekstrem dengan suhu nyaris 40 derajat Celcius melanda sejumlah area dari wilayah Tokai hingga Kanto, Jepang, pada Minggu (7/7/2024). Kondisi demikian disebut belum pernah terjadi sebelumnya di Negeri Sakura tersebut.
Melansir detikHealth, imbas dari suhu panas ekstrem tersebut, Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA) mengeluarkan peringatan sengatan panas untuk 26 prefektur. Kemudian, mendesak penduduk untuk mengambil serangkaian tindakan pencegahan terhadap suhu ekstrem yang berpotensi mematikan.
Dengan sengatan panas yang tidak kunjung menurun, suhu pada siang hari diperkirakan akan melonjak di atas 40 derajat Celsius, menandai kali pertama pada tahun ini Jepang mengalami suhu panas ekstrem di lebih dari 200 lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada minggu yang sama, suhu di Tokyo diperkirakan bakal menyentuh 36 derajat Celsius, dan banyak daerah dari Tokai hingga Kanto berpotensi mengalami suhu melebihi suhu tubuh, menurut JMA.
Gelombang panas ini menyebabkan rekor jumlah kasus heat stroke di sejumlah wilayah Jepang. Dua warga lanjut usia di prefektur Ehime dan Tokushima dilaporkan meninggal dunia akibat heat stroke atau sengatan panas.
Sementara itu, Tokyo melaporkan 119 kasus darurat soal sengatan panas di hari yang sama, termasuk tiga kasus yang parah di kalangan lansia.
Beberapa otoritas mengimbau masyarakat, terutama orang tua dan anak-anak, untuk menggunakan pendingin ruangan yang diperlukan. Selanjutnya, tetap terhidrasi meski tidak merasa haus, serta menahan diri untuk tak melakukan perjalanan yang tidak perlu dan menunda berolahraga di luar ruangan.
(dhm/dhm)