Nama artis Nagita Slavina diusulkan PKB menjadi cawagub pendamping Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai PKB mengusulkan Nagita itu hanya iseng.
"Saya kira itu hanya sebatas iseng-iseng politik yang diusulkan oleh PKB. Tentu sekelas Nagita yang saya kira artis papan atas tentu tidak mau maju dalam pilgub di daerah hanya sebatas calon wakil gubernur. Tentu popularitasnya yang mentereng, posisinya sebagai istri Raffi Ahmad itu secara tidak langsung hanya akan mempersempit ruang gerak Nagita," kata Adi melansir detikNews, Minggu (7/7/2024).
Adi menyebut nama Nagita sengaja dimunculkan untuk terus mendongkrak popularitas Bobby. Dengan dimunculkannya nama Nagita ini, Bobby disebut terus dibahas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi selain iseng-iseng, usulan ini bagi saya hanya sebatas meningkatkan awareness bahwa Bobby adalah sosok yang paling banyak diperbincangkan dalam Pilgub Sumut," tutur Adi.
"Bagi saya sosok artis ini hanya sebatas influencer untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas calon yang ingin dipasangkan dengan sang artis, termasuk ingin meningkatkan Bobby ketika dikaitkan dengan Nagita," sambungnya.
Adi kemudian merasa miris dengan partai politik yang banyak menggaet artis untuk dicalonkan dalam Pilkada 2024 demi jalan pintas meraih kemenangan, tanpa mempertimbangkan kapasitas dan rekam jejak politiknya. Adi pun meminta partai politik hati-hati dalam mengusung nama untuk calon pemimpin daerah.
"Kalau dunia artis mungkin Nagita di atas rata-rata, tapi kalau di dunia politik saya kira partai politik harus hati-hati mengusulkan nama, mestinya memilih calon orang yang memiliki rekam jejak yang mumpuni," sebutnya.
PKB dinilai menafikan partai politik pengusung Bobby tidak punya kader yang kompeten dan layak maju di Pilgub Sumut dengan memunculkan nama Nagita. Padahal, menurut Adi, setiap partai politik selama ini selalu melakukan rekrutmen dan kaderisasi untuk dijadikan sebagai pemimpin publik.
"Saya kira banyak orang di negara ini, partai-partai di KIM tentu saja yang ke pengalaman kinerjanya cukup luar biasa. Jadi ngurus negara ini, ngurus daerah jangan amatiran lah, menyorongkan orang-orang yang tidak memiliki rekam jejak dan hanya berpikir kalah dan menang," jelasnya.
(afb/afb)