Seorang pemuda berumur 23 tahun memanjat tower telekomunikasi setinggi 40 meter di Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Pemuda itu diduga mengalami gangguan mental.
Aan penjaga tower mengatakan pemuda berinisial RF itu pertama kali diketahui berada di atas tower pada pukul 00.30 WIB. Pemuda tersebut kemudian dibujuk untuk untuk turun namun ditolak.
"Kejadian Pukul 00.30 WIB. Saat saya pulang beli makan sudah ramai warga dekat sini. Awalnya dia di tengah tower. Tapi karena ramai yang manggil dia untuk turun akhirnya dia naik makin ke atas hingga ujung," kata Aan, Sabtu (6/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aan menyebut sebelumnya pemuda tersebut pada sore hari sudah sempat memanjat tembok samping tower telekomunikasi tersebut. Namun ketahuan dan berhasil dicegah.
"Pertama mula naik dari tembok samping saya usir, kemudian dia minta rokok, saya kasih dan pulang," ujarnya.
Aan menyebut dari keterangan keluarga, pemuda tersebut nekat memanjat tower tersebut usai dimarahi oleh kakak iparnya. Pemuda tersebut dimarahi karena mengganggu gadis di sekitar rumahnya.
"Kata kakak iparnya, dia habis dimarahi keluarga karena ganggu anak gadis. Jadi habis dimarahi datang ke sini," ujarnya.
"Kalau kata keluarga ada agak kurang dan pernah dibawa berobat ke rumah sakit. Kadang-kadang diajak ngobrol nyambung kadang tidak," tambahnya.
Aan mengatakan proses evakuasi pemuda itu oleh Damkar memakan waktu hampir 2 jam lebih. Pemuda tersebut akhirnya mau turun usai dijanjikan petugas Damkar akan dibelikan handphone baru.
"Awalnya dia nggak mau turun, akhirnya dirayu dengan dibelikan handphone. Karena dia bilang handphone rusak. Setelah dibujuk akhirnya di bawah ke turun," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Jonathan Reinhart Pakpahan mengatakan pihaknya mendapat laporan kejadian tersebut pada pukul 00.30 WIB. Kemudian kejadian tersebut dikoordinasikan dengan Damkar Kota Batam.
"Tadi dini hari pada pukul 00.30 WIB kami mendapat laporan di tower komunikasi Tanjung Uma. Ada pemuda yang naik ke atas tower tersebut. Berdasarkan keterangan keluarga korban mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Dapat laporan kami dari Polsek berkoordinasi dengan damkar ke lokasi," ujarnya.
Dari keterangan keluarga yang diterima polisi, pemuda tersebut meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Tiba-tiba korban mendapatkan kabar bahwa pemuda tersebut telah berada di tower.
"Korban mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Korban meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Setelah dievakuasi pemuda tersebut kita serahkan ke keluarganya," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, polisi mengimbau agar kepada keluarga untuk mengawasi anggota keluarganya. Hal itu disampaikan untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
"Kami menghimbau keluarga untuk mengawasi anggota keluarga. Karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan. Mari sama sama saling menjaga dan mengingatkan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
(mjy/mjy)