Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni menyebut Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung ekonomi di Sumut. Tercatat, ada lebih dari 1,16 juta UMKM yang ada di Sumut.
"Saat ini UMKM di Sumut tercatat lebih dari 1,16 juta yang mampu menyerap 80 persen tenaga kerja di Sumut. Ini potensi yang sangat besar sekali, dari jumlah itu 98,8 persen itu merupakan usaha mikro dan kecil sedangkan usaha menengah dan besar itu sebanyak 1,1 persen," ungkap Agus saat menghadiri acara Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU), di Medan, Rabu (3/7/2024).
"Apabila berbicara mengenai pengembangan UMKM, meningkatkan UMKM naik kelas dan peningkatan daya saing tak hanya kancah nasional tapi internasional maka kita perlu bekerja keras dan bekerjasama untuk melakukan upaya ini," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, Agus mengakui bahwa masih ada kendala dari para pelaku UMKM di Sumut yang membuat geliat ekonomi UMKM masih cenderung stagnan. Di antaranya keterbatasan permodalan, kesulitan pemasaran, hingga kekurangan SDM.
"Masih ada 40 persen UMKM yang mengaku ada kendala keterbatasan dalam permodalan, ini perlu kita perkuat dan dorong bersama. Kemudian ada 32 persen juga masih kesulitan dalam pemasaran, ini perlu kita bantu bersama-sama dan sekitar 24 persen terbatas untuk SDM dan teknologi," ujarnya.
Dari sisi permodalan, Agus menyebut UMKM masih terganjal dengan persyaratan kredit lantaran memiliki pencatatan keuangan yang tidak baik.
"Apabila kita dalami dari sisi permodalan, faktornya menjadi masalah tersendiri, termasuk persyaratan kredit salah satunya pencatatan keuangan yang kurang baik serta belum ada rencana bisnis UMKM yang kuat. berbagai upaya, inovasi terus kita lakukan untuk memperkuat UMKM," kata Agus.
Selanjutnya, Agus juga menyingung tantangan para pelaku UMKM yang masih belum melek teknologi sehingga belum dapat memanfaatkan platform digital yang telah disediakan.
"Kesulitan UMKM untuk pemasaran di antaranya masih belum memaksimalkan kanal pemasaran termasuk menyangkut kualitas produk dan perolehan sertifikasi. Maka dari itu kita lakukan sertifikasi gratis, kita terus mendorong agar sertifikasi ini dapat dilakukan agar UMKM kita lebih produktif namun kualitasnya lebih baik," kata Agus.
Terkait hal ini, Agus berharap agar acara KKSU 2024 dapat membantu para pelaku UMKM agar dapat membuat UMKM naik kelas dan juga dapat menyelesaikan permasalahan para pelaku UMKM di Sumut.
"KKSU yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk dapat meningkatkan UMKM naik kelas termasuk pembiayaan serta pemasaran menuju digital. Melalui KKSU ini, kita berharap beragam permasalahan UMKM perlahan namun pasti perlu dilakukan percepatan," pungkasnya.
(dhm/dhm)