Terdiri dari berbagai etnis dan budaya, Medan menawarkan sebuah gambaran yang kaya dan berwarna dalam keragaman sosialnya. Di antara keberagaman tersebut, terdapat sebuah tempat ibadah yang unik, yaitu Graha Maria Annai Velangkanni.
Apakah detikers tahu sejarah Graha Maria Annai Velangkanni? Jika belum berikut sejarah, Lokasi, dan daya Tarik Graha Maria Annai Velangkanni. Simak informasi di bawah ini ya.
Sejarah Graha Maria Annai Velangkanni
Melansir dari situs resmi Graha Maria Annai Velangkanni, Pada akhir abad ke-19, beberapa perusahaan perkebunan Perancis dan Belanda membawa pekerja imigran dari India, terutama dari Pondichery dan bagian Tamilnadu, untuk bekerja di perkebunan mereka di daerah Deli Serdang di pinggiran Kota Medan. Di antara para imigran India tersebut terdapat beberapa keluarga yang menganut agama Katolik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka, perusahaan-perusahaan tersebut mendirikan sebuah kapel di mana keluarga-keluarga Katolik dapat berkumpul dan melaksanakan ibadah dalam bahasa ibu mereka, yaitu Tamil, pada hari Minggu. Kadang-kadang, beberapa imam Katolik dari Pondichery datang untuk merayakan Misa Kudus dalam bahasa Tamil, yang sangat mendatangkan kegembiraan bagi mereka.
Pada tahun 1879, Gereja Katedral Medan didirikan sebagai tempat ibadah utama di Jl. Pemuda No. 1 (dahulu bernama Paleisstraat; Jalan Istana). Pada awalnya, mayoritas umat Katolik di sana terdiri dari etnis India Tamil dan Belanda. Orang-orang Tamil kemudian membangun Gereja Katolik lainnya di Jalan Hayam Wuruk di daerah Medan Baru, yang dikenal sebagai Gereja St. Antonius. Tempat tinggal bagi komunitas Katolik India Tamil juga berdekatan dengan gereja ini.
Lokasi Graha Maria Annai Velangkanni
Graha Maria Annai Velangkanni berada di Jalan Sakura III, No. 7 Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Daya Tarik Graha Maria Annai Velangkanni
Graha Maria Annai Velangkanni adalah sebuah tempat suci yang sangat didedikasikan kepada Bunda Maria, yang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Matha, Our Lady of Good Health (Bunda Penyembuh). Tempat ini didirikan pada tahun 2005 dan terletak di pinggiran kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Dikenal sebagai "Aerial-1", tempat suci ini dibangun dengan sentuhan Indonesia yang khas. Arsitekturnya sangat berbeda dan mencerminkan keunikan dalam struktur bangunan yang megah dan tinggi. Keistimewaan tempat suci ini terletak pada perpaduan yang autentik antara gaya arsitektur Indo-Mughal, ornamen yang kaya, dan palet warna bangunan yang khas. Semua ini disusun dengan sentuhan tangan para ahli amatir, menghadirkan sebuah karya seni yang mempesona. Berbagai simbol kepercayaan melengkapi bangunan ini, selaras dengan struktur tempat suci yang memancarkan persatuan dan keindahan.
Fakta-fakta Graha Maria Annai Velangkanni
Melansir dari situs yang sama, terdapat fakta menarik dari Graha Maria Annai Velangkanni. Didirikan oleh Pastor James Bharataputra, kamar tempat menyimpan uang pembangunan Graha Maria terbakar pada 2 November 2002. Namun baik uang, dua kitab suci dan satu buku nyanyian rohani sama sekali tidak rusak. Hingga kini, dua Alkitab dan buku nyanyian rohaninya diletakkan di sebelah kiri pintu masuk ke kapel Annai Velangkanni.
Fakta selanjutnya terdapat mata air di bawah patung Velangkanni. Air alami ini telah diperiksa Laboratorium PDAM Tirtanadi dengan hasil bersih dari kuman dan aman untuk diminum.
Bangunan Graha Maria Annai Velangkanni
Sebelum memasuki Graha Maria Annai Velangkanni, pengunjung akan melewati gerbang utama. Di atas gerbang ini dihiasi rumah tradisional suku Batak dan terdapat gambar timbul.
Bukan hanya sekadar tempat ibadah Katolik biasa, arsitektur gereja ini berbeda. Terlihat seperti kuil, Graha Maria Annai Velangkanni di bangun dengan perpaduan Indo-Mughal. Di atas bangunan gerejanya tampak pagoda dan piramida yang megah. Sementara itu dari bangunannya tampak dua anak tangga berkelok. Kedua anak tangga itu berada di sisi kiri dan kanan bangunan yang akan membawamu ke lantai dua.
Menara dan kubah tempat gereja ini terdiri dari dua lantai, tempat pertemuan di lantai dasar dan tempat pemujaan di lantai satu. Selain itu terdapat tujuh menara bertingkat dengan tiga kubah yang mewakili arsitektur Hindu.
Nah itulah informasi mengenai sejarah, Lokasi, dan daya tarik. Semoga dapat membantu ya detikers!
Artikel ini ditulis Indah Mawarni, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)