Pendapatan Negara di Sumut Kontraksi Buat APBN Mei 2024 Defisit Rp 10,4 T

Pendapatan Negara di Sumut Kontraksi Buat APBN Mei 2024 Defisit Rp 10,4 T

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 28 Jun 2024 23:30 WIB
ilustrasi angsuran KUR
Foto: Dok.Detikcom
Medan - Realisasi pendapatan negara di Sumut hingga 31 Mei 2024 tercatat sebesar Rp 14,52 triliun. Angka ini mengalami kontraksi dibanding tahun lalu.

Berdasarkan data Perwakilan Kemenkeu Sumut, realisasi bulan Mei 2024 ini mengalami penurunan 17,16% dibanding Mei 2023 yang mencapai Rp 17,52 triliun.

Sementara itu, realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 ini sudah sebesar 32,31% dari target APBN sebesar Rp 44,92 triliun.

"Realisasi pendapatan negara di Sumatera Utara hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp 14,52 triliun atau sekitar 32,31% dari target yang telah ditetapkan. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi pendapatan ini kontraksi sebesar 17,16%," ungkap Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara serta Kepala Kanwil DJP Sumut I Aridel Mindra, Jumat (28/6/2024).

Pendapatan negara hingga Mei 2024 mengalami kontraksi gegara adanya penurunan realisasi pada penerimaan perpajakan dan kepabeanan & cukai. Lebih rinci, realisasi penerimaan perpajakan per Mei 2024 sebesar Rp 12,34 triliun. Angka ini turun dibanding realisasi tahun 2023 yang sempat mencapai Rp 14,8 triliun.

Hal serupa juga terjadi pada kepabeanan&cukai dengan realisasi per Mei 2024 yang mencapai Rp 943 miliar, turun apabila dibandingkan dengan Mei 2023 yang mencapai Rp 1,5 triliun.

Kemudian, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 1.230,24 miliar atau 64,07% dari target, tumbuh 5,23% (yoy).

Sementara itu, Belanja negara justru mengalami tumbuh positif 14,57% dengan realisasi Mei 2024 sebesar Rp 24,9 triliun. Angka ini tumbuh 14,57% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21 triliun.

Hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja pemerintah pusat di Sumut per Mei 2024 sebesar Rp 8,7 triliun naik dibanding sebelumnya sebesar Rp 7,1 triliun.

Kemudian realisasi transfer ke daerah per Mei 2024 sebesar Rp 16,2 triliun, naik dibanding periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 14,6 triliun.

Secara keseluruhan, defisit APBN per 31 Mei 2024 tercatat sebesar Rp 10,4 triliun. Aridel menyebutkan bahwa terjadi defisit dibanding periode sebelumnya yang hanya defisit Rp 4,2 triliun.

"Defisit APBN di Sumatera Utara hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp 10,43 triliun, yang terkontraksi sebesar 145,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Defisit ini terutama disebabkan oleh terkontraksinya pendapatan negara di Sumatera Utara, sementara realisasi belanja mengalami pertumbuhan yang signifikan," pungkasnya.




(afb/afb)


Hide Ads