Jawaban Trump Ditanya Soal Kemerdekaan Palestina di Debat Capres

Internasional

Jawaban Trump Ditanya Soal Kemerdekaan Palestina di Debat Capres

Tim detikNews - detikSumut
Jumat, 28 Jun 2024 11:01 WIB
Former US President Donald Trump at the defense table as the jury in his criminal trial is scheduled to continue deliberations at New York State Supreme Court in New York, New York, USA, 30 May 2024. Trump is facing 34 felony counts of falsifying business records related to payments made to adult film star Stormy Daniels during his 2016 presidential campaign.     JUSTIN LANE/Pool via REUTERS
Donald Trump (Foto: Justin Lane/Pool via REUTERS)
Medan -

Kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Joe Biden mengikuti sesi debat. Dalam debat tersebut ada pertanyaan soal pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina kepada Donald Trump. Lantas apa jawaban Trump?

Moderator debat capres Dana Bash dari CNN menanyakan apakah Trump bersedia mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun Trump tidak memberikan jawaban yang jelas.

Dilansir detikNews dari CNN, Jumat (28/6/2024), Trump tidak menjawab apakah dia mendukung kemerdekaan Palestina atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah Anda mendukung pembentukan negara Palestina merdeka untuk mendukung perdamaian di kawasan ini?" tanya moderator.

"Saya harus melihatnya," jawab Trump singkat lalu beralih ke pembicaraan soal kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Eropa.

ADVERTISEMENT

Agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina kini menjadi sorotan dunia. Gelombang dukungan ke Palestina mengalir dari berbagai penjuru dunia. Puluhan ribu orang tewas dalam serangan keji Israel tersebut.

Trump sendiri tak merinci pendekatannya terhadap perang jika nanti terpilih kembali dan perbedaan kebijakannya dari kebijakan Biden. Dia hanya memberikan komentar yang tidak jelas serta mengkritik Biden dengan argumentasi bahwa serangan 7 Oktober tersebut tak akan terjadi jika dia menjadi presiden.

Ia lalu menkritik pemerintahan Netanyahu dengan menyebut perdana menteri hingga badan intelijen Israel tak siap menghadapi serangan tersebut.

Dalam sebuah wawancara pada bulan April, ia mengatakan bahwa Israel perlu "menyelesaikan apa yang mereka mulai" dan "menyelesaikannya dengan cepat," sambil terus berargumentasi bahwa Israel "kalah dalam perang humas" karena visual yang keluar dari Gaza.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads