Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi sekaligus bahasa persatuan untuk menyatukan seluruh suku yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga terkadang menyerap bahasa daerah untuk dijadikan bahasa nasional salah satunya bahasa Batak, apa sajakah kosakata batak itu?
Dilansir dari laman Kemedikbud, Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II yang diadakan di Medan pada tahun 1954 menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia berkembang dari bahasa Melayu yang telah lama digunakan sebagai bahasa penghubung (lingua franca) tidak hanya di Kepulauan Nusantara, tetapi juga di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.
Lantas agar sebuah kosakata bisa masuk ke dalam KBBI, kata tersebut harus memenuhi unsur-unsur berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Unik
2. Eufonik (Sedap didengar)
3. Seturut Kaidah Bahasa Indonesia
4. Tidak berkonotasi negatif
Jadi, apa saja kosakata Batak yang ada dalam KBBI? Berikut detikSumut sajikan kosakatanya yang dikutip dari KBBI.
A. Ucok
Kata pertama yang berasal dari bahasa batak yang diserap oleh KBBI adalah ucok, berdasarkan KBBI ucok memiliki makna berunding dengan damai, berdamai serta anak laki-laki. Dalam bahasa batak sendiri ucok merupakan panggilan untuk anak laki-laki
B. Huria
Selanjutnya adalah kata Huria, dalam KBBI huria bermakna persekutuan umat Kristen Protestan (pada suku Batak) dan sidang gereja Protestan (pada suku Batak). Lebih jauh lagi kata huria tersebut merujuk pada HKBP yang merupakan singkatan dari (Huria Kristen Batak Protestan), yang merupakan sebuah denominasi gereja.
Jika diterjemahkan secara langsung dari bahasa batak kata huria memiliki makna yang tidak jauh berbeda yaitu: sekte, umat, jemaat, jemaat gereja.
C. Biang
Pada urutan ketiga Bahasa Batak yang diserap dalam Bahasa Indonesia adalah Biang, dalam KBBI Biang memiliki makna induk (tentang binatang, tumbuhan), kepala; pimpinan, sari atau pati (yang dapat dijadikan banyak dengan menambahkan air dan sebagainya kepadanya), jenis yang tulen; jenis belum bercampur dengan jenis yang lain, ki pokok pangkal; asal mula. Sedangkan dalam bahasa Batak sendiri Biang merupakan panggilan untuk anjing.
Kata Biang dalam KBBI juga bisa bermakna, hampir tembuk (tembus), lubang-lubang kecil (pada sela-sela dinding atau atap yang sudah bocor), galeberan. Jika diterapkan dalam sebuah kalimat penggunaan kata Biang dapat berupa "biang ise on" atau jika diterjemahkan anjing siapa ini.
D. Inang
Kata Inang dalam bahasa batak memiliki arti mamak, ternyata kata ini juga terdapat dalam KBBI yang bermakna perempuan; organisme tempat parasit tumbuh dan makan; yang merawat (menyusui dan sebagainya) anak tuannya (seperti anak raja atau anak pembesar) serta ibu.
Contoh penggunaan kata Inang dalam Bahasa Batak adalah Horas Inang atau jika diterjemahkan menjadi salam sejahtera ibu.
Dalam budaya Batak, Inang merupakan sapaan hormat dan kasih sayang yang digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga dan kerabat. Untuk menyapa ibu kandung dengan rasa hormat dan kasih sayang, digunakan istilah Inang.
E. Horas
Kata yang sering terdengar atau kita ucapkan jika mendengar Suku Batak adalah kata Horas, kata ini jika dilihat dari KBBI memiliki arti kata seru untuk menyatakan selamat. Biasanya seseorang akan mengatakan Horas jika bertemu dengan sesama bersuku Batak.
Kata ini memiliki banyak fungsi dan dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk menyampaikan pesan yang berbeda. Dalam bahasa aslinya Horas memiliki arti: selamat, damai sejahtera yang diucapkan dalam acara pesta adat Batak, damai, sejahtera, teguh, sapaan salam hormat, selamat datang, halo, selamat jalan.
F. Amang
Dalam budaya Batak, kata amang memiliki arti yang penting dan digunakan dalam berbagai konteks, terutama untuk menyampaikan rasa hormat dan kasih sayang. Amang jika dilihat dari KBBI memiliki arti: ancam, kotoran yang menyerupai hasil ikutan dari bijih (seperti dari timah); tahi bijih.
Dalam bahasa batak kata Amang sendiri memiliki makna sapaan umum menghormati laki-laki. Selain itu kata amang juga bisa berarti: bapak, ayah, sapaan sayang orang tua kepada anak laki-laki, pak, ayah kandung.
G. Gumul
Kosakata selanjutnya adalah gumul. Kata gumul dalam bahasa batak merujuk pada bayi yang tubuhnya bulat seperti bola saat lahir. Oleh karena itu, bentuk fisik bayi tersebut disebut sebagai gumul.
Kata gumul dalam KBBI juga dapat berfungsi sebagai kata kerja. Contohnya, dalam kalimat "Mereka berdua bergumul di depan banyak orang," yang berarti mereka berkelahi atau berjuang. Selain itu, "Setiap hari, dia harus bergumul dengan sampah-sampah untuk menafkahi keluarganya" menggambarkan seseorang yang berjuang melawan kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya.
H. Selok
Kosakata Batak berikutnya adalah selok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selok berarti kemasukan atau kesurupan, di mana seseorang dapat berhubungan langsung dengan roh yang merasuki dirinya.
Makna lainnya mencakup berbicara, meminta nasihat, dan berinteraksi dengan roh yang datang kepadanya. Contoh penggunaan dalam kalimat: Sang dukun melakukan ritual selok di tempatnya.
I. Lompayang
Kosakata Batak lain yang telah resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lompayang. Menurut KBBI, lompayang berarti lempang. Kata ini masuk dalam kelas nomina atau kata benda.
Lompayang digunakan untuk menyebut sesuatu yang lempang dalam konteks bahasa Batak dan telah diakui secara resmi dalam bahasa Indonesia. Kata ini menunjukkan bagaimana bahasa dan budaya Batak memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Demikian daftar Kosakata Batak yang terdapat dalam KBBI, semoga bermanfaat detikers!
Artikel ini ditulis oleh Agung Zepanya Bangun mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom
(nkm/nkm)