Pasangan suami istri (Pasutri) asal Bireuen yang sedang melaksanakan ibadah haji meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi. Keduanya wafat hanya berselang sehari akibat infeksi paru.
Kedua jemaah wafat tersebut adalah Nasrun (75) dan Marhani (65) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-02. Pasutri tersebut saat ini telah dimakamkan di Tanah Suci.
"Marhani meninggal di Rumah Sakit An Nur Makkah. Dia adalah isteri dari almarhum Nasrun Ismail, jemaah haji yang meninggal dunia sehari sebelumnya," kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, Jumat (21/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Azhari, Nasrun meninggal dunia di Rumah Sakit Mina Al Wadi Makkah pada Rabu (19/6) sekitar pukul 10.56 waktu setempat. Berdasarkan sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji (KKHI) Makkah, Nasrun didiagnosa mengidap pneumonia atau Infeksi paru serta gagal jantung.
"Untuk lontaran jamarah almarhum yang merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan saat ibadah haji, sudah dibadalkan oleh ketua rombongan," jelas Azhari.
Sehari berselang, Marhani menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (20/6) sekitar pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Menurut sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji (KKHI) Makkah, Marhani didiagnosa mengidap pneumonia atau infeksi paru dan hipertensi.
"Kita doakan semoga mereka diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah swt," ujar Azhari.
Jemaah lain yang meninggal pada Kamis kemarin adalah Halimah binti Badai Peukan (67) yang tergabung dalam Kloter BTJ-04. Perempuan asal Pidie itu menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 15.30 WAS di penginapan Hotel Loulouat Almashaer.
"Halimah didiagnosa sakit jantung. Dia pernah dirujuk ke KKHI dan Pos kesehatan Mina," jelas Azhari.
Hingga hari ini, sudah tujuh jemaah haji asal Aceh meninggal dunia di Tanah Suci. Mereka adalah Ruhamah Hasan Amin (84) asal Kota Sabang, Muhdin Ibrahim (62) asal Bireuen, Muhammad Umar Ardik (78) asal Aceh Tengah, dan Manshur bin Ahmad (petugas dari Kloter 7 Embarkasi Aceh).
Kemudian suami istri Nasrun bin Ismail (75), Marhani Binti Muhammad Taib (65) asal Bireuen dan Halimah Binti Badai Peukan (67) asal Pidie.
(agse/mjy)