Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi Riau Kembali Digelar, Cek Jadwalnya

Riau

Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi Riau Kembali Digelar, Cek Jadwalnya

Raja Adil Siregar - detikSumut
Sabtu, 15 Jun 2024 09:59 WIB
Festival Bakar Tongkang tahun 2023 lalu. (Raja Adil Siregar/detikSumut)
Foto: Festival Bakar Tongkang tahun 2023 lalu. (Raja Adil Siregar/detikSumut)
Pekanbaru -

Festival Bakar Tongkang yang jadi tradisi di Rokan Hilir (Rohil), Riau akan kembali digelar. Agenda wisata nasional itu tercatat dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Festival Bakar Tongkang akan dilaksanakan di Kota Bagansiapiapi, Rohil pada 20-22 Juni 2024 mendatang. Beragam event juga dihelat untuk memeriahkan agenda wisata yang rutin dihadiri wisatawan mancanegara itu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat menilai Festival Bakar Tongkang diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Riau. Sehingga, terjadi lonjakan peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 2019 lalu, jumlah kunjungan wisatawan Festival Bakar Tongkang tercatat 74.800 wisatawan. Jumlah tersebut, terdiri dari kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 32.850 jiwa dan 41.950 domestik," kata Roni Rakhmat saat dikonfirmasi, Sabtu (15/6/2024).

Dalam catatan Dinas Pariwisata Provinsi Riau, pergerakan wisatawan ke event itu cukup signifikan. Sebab, pada tahun 2016 jumlah wisatawan hanya 47 ribuan.

ADVERTISEMENT

"Pergerakan wisatawan Festival Bakar Tongkang sangat signifkan. Di mana pada tahun 2016 hanya berjumlah 47.938 wisatawan dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 74.800 wisatawan. Kemudian, terhenti akibat pandemi COVID-19. Lalu, pada tahun 2023 kembali meningkat menjadi 92.450 wisatawan," kata Roni.

Roni memastikan Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen pada pengembangan sektor pariwisata. Berbagai event pariwisata dan pelatihan bagi insan pariwisata dilakukan oleh Dinas Pariwisata Riau secara rutin.

"Pj Gubernur Riau, Bapak SF Hariyanto ingin sektor pariwisata Riau bisa dikenal di level nasional dan mancanegara. Juga mampu berdampak positif dan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Roni.

Sejarah Bakar Tongkang

Bakar Tongkang sendiri merupakan tradisi ritual berkaitan erat dengan kesejarahan Kota Bagansiapiapi. Terutama awal mula kedatangan para warga Tionghoa di Muara Rokan.

Dalam cerita Bakar Tongkang, ada kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra mengunakan kapal kayu sederhana. Kapal itu, dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian Tiongkok.

Ketika dalam kegelapan dan keheningan malam mereka memanjatkan doa-doa kepada Dewa Kie Hu Ong Ya untuk diberi penuntun arah menuju daratan, tiba-tiba tampak berkilauan cahaya. Cahaya itulah yang dijadikan pemandu arah menuju ke daratan, yakni Bagansiapiapi.

Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, puncak tradisi bakar tongkang adalah melihat kemana arah jatuhnya tiang layar tongkang yang dibakar itu. Arah jatuh tiang menunjukan keselamatan dan peruntungan usaha serta mata pencarian menjadi lebih baik.

Maksudnya, jika tiang layar tongkang condong atau jatuh ke arah laut, maka peruntungan usaha dan mata pencarian akan lebih banyak datangnya dari hasil laut. Adapun jika tiang layar tongkang condong atau jatuhnya mengarah kedarat, maka peruntugan usaha dan mata pencarian akan lebih banyak datangnya dari hasil darat.




(ras/mjy)


Hide Ads