Sebentar lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha tepatnya pada Senin 17 Juni 2024. Sebelum Idul Adha, ada amalan yang dapat meningkatkan pahala detikers amalan tersebut adalah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang diamalkan pada 8 Zulhijjah Sedangkan puasa Arafah diamalkan pada 9 Dzulhijjah. Hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunah atau dianjurkan, bukan merupakan amalan wajib.
Adapun ganjaran yang akan diberikan kepada umat yang melaksanakan Puasa Tarwiyah adalah sama dengan pahala yang diberikan kepada Nabi Ayub, Hal itu berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam,"
Sedangkan umat yang melaksanakan Puasa Arafah akan dihapuskan dosanya selama dua tahun, yakni dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat muslim:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang. Dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim no.1162).
Nah, jika detikers ingin melaksanakan Ibadah Puasa Tarwiyah dan Arafah pada tahun ini, simak di bawah tata caranya ya.
Niat dan Tata Cara Puasa Tarwiyah
1. Niat Puasa Tarwiyah
Sebelum melaksanakan Puasa Sunah seorang muslim harus mengawalinya dengan niat. Dalam membaca puasa puasa sunnah Tarwiyah umat muslim dianjurkan melafalkanya pada malam hari.
Berikut ini niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
Jika seseorang lupa melafalkan niat puasa Tarwiyah pada malam hari, seperti halnya puasa sunnah lainnya, ia diperbolehkan melakukannya pada siang hari, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Adapun niat puasa Tarwiyah untuk siang hari, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ.
2. Melaksanakan Sahur
Menurut Yusuf Qardhawi, sahur adalah makanan yang dikonsumsi antara tengah malam hingga fajar. Tujuannya adalah untuk memberikan energi bagi tubuh agar dapat menahan lapar dan haus selama berpuasa. Ini merupakan sunnah dalam amalan puasa apapun.
3. Menahan Diri
Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri. Selain itu jika berinteraksi dengan orang lain umat muslim juga harus menghindari hal-hal seperti seperti pertengkaran, kebohongan, bergunjing, dan bergosip (ghibah).
4. Melaksanakan Iftar
Berbuka puasa saat matahari terbenam. Disunnahkan berbuka dengan kurma dan air, lalu berdoa. Dengan membaca doa berbuka puasa:
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang,".
5. Amalan Tambahan
Selama berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Dengan bersedekah juga dapat dilakukan dengan cara membagikan makanan kepada masyarakat kurang mampu.
Niat dan Tata Cara Puasa Arafah
1. Niat Puasa Arafah
Seperti puasa sunnah lainnya, umat muslim yang ingin mengerjakan puasa Arafah juga perlu untuk melafalkan niat. Niat puasa sunnah ini dianjurkan dilakukan pada malam hari. Dikutip dari laman NU Online, berikut lafal niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT
2. Sahur
Sahur merupakan anjuran yang penting sebelum memulai puasa Arafah. Melakukan sahur bisa menjadi amal yang penuh berkah dalam menjalankan ibadah puasa, meskipun tidak wajib. Bahkan tanpa sahur, puasa tetap sah dan diterima.
3. Menjauhi larangan
Penting untuk menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan atau minum secara sengaja, hubungan suami istri, dan sebagainya. Pengendalian emosi dan nafsu perlu dijaga agar puasa tetap terjaga.
4. Keutamaan Puasa Arafah
Ali Musthafa Siregar dalam bukunya yang berjudul Fiqih Puasa mengatakan tentang keutamaan puasa arafah. Salah satu fadhilah puasa arafah atau keutamaan puasa arafah adalah penghapus dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
"Hari arafah adalah hari yang paling banyak Allah SWT bebaskan hamba-hambanya dari api neraka." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya, "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Mereka yang ingin berpuasa Arafah 9 Dzulhijjah dianjurkan untuk melafalkan niat puasa sunnah Arafah di malam harinya.
Selain itu puasa Arafah disebut sunnah muakad karena tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Seperti dalam hadits:
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Artikel ini ditulis oleh Agung Zepanya Bangun mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)