Listrik di Banda Aceh Tak Stabil, DPRK Sebut Banyak UMKM Merugi

Aceh

Listrik di Banda Aceh Tak Stabil, DPRK Sebut Banyak UMKM Merugi

Agus Setyadi - detikSumut
Rabu, 05 Jun 2024 17:29 WIB
power failure Concept
Ilustrasi listrik padam. (Foto: iStock).
Banda Aceh -

Listrik di Aceh hidup mati bahkan ada yang padam dalam waktu lama sejak kemarin. DPR Kota Banda Aceh menyebutkan pemadaman listrik membuat pengusaha di Serambi Makkah merugi.

"Terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ketika terjadi pemadaman listrik dalam kurun waktu yang cukup lama banyak pelaku UMKM yang merugi karena tidak bisa berjualan tanpa adanya listrik," kata Anggota DPRK Banda Aceh Musriadi dalam keterangannya, Rabu (5/6/2024).

Musriadi meminta pemerintah menegur PLN agar meningkatkan kualitas layanan. Dia juga meminta PLN melakukan pemadaman listrik sesuai dengan jadwal yang telah disebarkan ke masyarakat.

"Pemerintah Aceh bisa lebih tegas dan memberikan peringatan kepada PLN untuk membenahi pelayanannya," jelasnya.

Menurutnya, bila mengacu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan disebutkan negara wajib dan bertanggung jawab dalam hal menjamin terpenuhinya penyediaan pasokan energi listrik. Dia juga meminta ada aturan ganti rugi bagi masyarakat bila PLN memadamkan listrik dalam waktu lama.

"Kalau konsumen telat membayar tagihan bulanan listrik, masyarakat didenda hingga ada pemutusan sambungan. Nah sebaliknya, kalau ada listrik mati, maka harus ada ganti rugi bagi masyarakat," ujar Musriadi.

Diketahui, listrik di beberapa wilayah di Aceh hingga hari ini belum stabil. Setelah sempat padam berjam-jam, listrik juga masih hidup mati alias byar pet.

Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh Lukman Hakim, mengatakan, listrik di Aceh mengalami gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa-di. Gangguan itu disebut menyebabkan jaringan transmisi SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe dan Idi-Panton Labu trip.

"Hal ini berdampak pada pembangkit PLTMG ARUN 1,2 PLTU NAGAN 1,2,3,4 PLTMH KRUNG ISEP dan ANGKUP TRIP sebesar 420,2 MW dan menyebabkan kondisi kelistrikan di sebagian besar sistem interkoneksi Aceh terganggu," kata Lukman.




(agse/dhm)


Hide Ads