Hari Lahir Pancasila 2024: Sejarah, Tema, Logo, dan Tata Upacara

Hari Lahir Pancasila 2024: Sejarah, Tema, Logo, dan Tata Upacara

Siti Alya Zikriena Poetri - detikSumut
Kamis, 30 Mei 2024 18:00 WIB
Hari Lahir Pancasila
Foto: Freepik
Medan -

Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang tersebut, ideologi Pancasila pertama kali diusulkan oleh para pendiri bangsa dan mulai dibahas secara mendalam.

Tanggal 1 Juni 1945 menjadi hari bersejarah saat Pancasila resmi lahir sebagai dasar negara Indonesia. Sejak saat itu, setiap tahun pada tanggal 1 Juni seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari penting ini untuk mengenang kembali perjuangan para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar ideologi yang menyatukan seluruh elemen bangsa.

Ingin tahu bagaimana sejarah, tema, logo, serta tata upacara Hari Lahir Pancasila 2024? Simak sampai akhir!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila

Menurut laman resmi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Peringatan ini diawali oleh pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai, di mana ia memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Setelah kekalahan Jepang dalam perang pasifik, mereka menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai. Sidang pertama pada 29 Mei 1945 membahas dasar negara, dan pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan Pancasila yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

ADVERTISEMENT

Untuk menyempurnakan Pancasila dan menyusun Undang-Undang Dasar, Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Sembilan, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta. Pancasila disahkan pada Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 dan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara.

Tema Hari Lahir Pancasila 2024

Dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 mengenai Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, telah ditetapkan bahwa peringatan ini akan bertema "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024".

Tema tersebut menyoroti peran Pancasila dalam menyatukan seluruh rakyat Indonesia dengan segala keragamannya. Harapannya, persatuan ini akan menjadi landasan kuat untuk membawa Indonesia menuju 100 tahun yang penuh kemajuan, kemandirian, dan kedaulatan.

Logo Hari Lahir Pancasila 2024

Masih berdasarkan Surat Edaran BPIP, berikut adalah logo Hari Lahir Pancasila 2024.

Logo Hari Lahir PancasilaLogo Hari Lahir Pancasila Foto: doc. BPIP

"SANDYA TARU" Pohon Persatuan

Logo utama Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 menggambarkan semangat persatuan, gotong royong, dan kesetaraan. Sandya Taru, atau Pohon Persatuan, diambil dari nilai ketiga Pancasila dengan simbol pohon beringin.

Sebagai simbol kehidupan, Pancasila muncul sebagai kekuatan yang mengikat bangsa Indonesia. Nilai-nilainya terpatri dalam sanubari masyarakat, menyatukan keberagaman bangsa dengan kekuatan yang abadi.

Pancasila terus menjaga dan membimbing jiwa setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, membentuk karakter budi pekerti luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Tata Upacara Hari Lahir Pancasila 2024

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah tata upacara Hari Lahir Pancasila 2024

  • Persiapan upacara
  • Pemimpin upacara memasuki tempat upacara
  • Pembina upacara memasuki tempat upacara
  • Laporan pemimpin upacara
  • Pengibaran Bendera Merah Putih
  • Mengheningkan Cipta
  • Pembacaan teks Pancasila
  • Pembacaan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • Amanat pembina upacara
  • Pembacaan doa
  • Laporan pemimpin upacara
  • Pembina upacara meninggalkan tempat upacara
  • Upacara selesai

Demikianlah penjelasan mengenai sejarah, tema, logo, serta tata upacara Hari Lahir Pancasila 2024. Semoga bermanfaat ya, detikers.

Artikel ini ditulis Siti Alya Zikriena Poetri, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads