Sandiaga Salahuddin Uno angkat bicara soal peluang dirinya menjadi salah satu menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sandi mengaku namanya tak pantas diusulkan sebagai menteri karena tidak ikut memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Nggak, sangat tidak pantas. Kami bukan berada di pihak yang berkeringat (untuk memenangkan Prabowo-Gibran), terus kami minta-minta jabatan," kata Sandiaga di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (29/5/2024), melansir detikBali.
Sandi mengatakan yang berhak masuk kabinet pemerintahan baru nanti adalah mereka yang berkeringat memenangkan Prabowo-Gibran. Seperti diketahui, Sandiaga mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kemarin ini kan membela Pak Ganjar. Jadi, pasti kan nanti tim Pak Prabowo lebih berhak untuk menjadi (menteri)," sebut Menparekraf tersebut.
Sandi mengaku hingga kini dirinya belum diajak komunikasi oleh Prabowo terkait peluangnya masuk kabinet baru. Ia pun berhati-hati menjawab saat disinggung terkait sikapnya jika mendapat tawaran masuk kabinet.
Dia lantas mengingatkan PPP untuk tak meminta jatah menteri kepada Prabowo. "Kalau PPP, saya memberikan dorongan untuk berkoalisi. Tapi jangan mematok jabatan, jangan minta jabatan," ujar Sandiaga.
Menurut Sandi, cara berkontribusi bagi negeri tidak harus dengan masuk kabinet. Berada di luar pemerintahan pun, menurut mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga tetap bisa berkontribusi.
"Saya pernah ada di luar pemerintahan di 2019 tetap bisa memberikan kontribusi. Jadi berikanlah yang terbaik yang kita miliki, jangan mematok-matok jabatan, jangan mencari kekuasaan atau mencari kemenangan. Tapi carilah pengorbanan dan pengabdian," kata Sandiaga diplomatis.
(dhm/dhm)