Anggota DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal mendaftarkan diri sebagai bakal calon (Bacalon) Wali Kota Banda Aceh ke PPP. Illiza pernah memimpin Kota Banda Aceh sejak 2007 sampai 2017.
Pantauan detikSumut, Illiza hadir ke Kantor DPC PPP Banda Aceh dan disambut ketua Asnawi M Amin serta sejumlah kader partai berlambang Ka'bah tersebut, Jumat (24/5/2024). Setelah memberikan sambutannya, Illiza menyatakan resmi bertarung dalam Pilwalkot Banda Aceh 2024 ditandai dengan penyerahan formulir pendaftaran.
Illiza mengatakan pasca dirinya tidak lagi menjabat pada 2017 lalu, Kota Banda Aceh saat ini memiliki banyak persoalan yang harus dibenahi baik tata kelola pemerintahan, pelayanan serta penerapan syariat Islam. Dia mengaku maju kembali pada Pilkada kali ini untuk membenahi ibu kota Provinsi Aceh yang disebutnya masih sangat membutuhkan perhatian untuk dapat ditata kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kita melihat bahwasanya Kota Banda Aceh masih sangat membutuhkan perhatian untuk bisa menata kembali kota yang memang setelah waktu saya tidak lagi menjabat wali kota, kita lihat banyak persoalan-persoalan di Kota Banda Aceh," kata Illiza kepada wartawan.
Anggota Komisi X DPR RI ini menjelaskan, dirinya ingin memberikan perhatian khusus untuk pelaku UMKM yang saat ini sudah mulai tumbuh. Illiza juga akan menghidupkan kembali kolaborasi kerjasama antar daerah yakni Banda Aceh, Sabang, Jantho (Basajan) supaya pariwisata dan ekonomi masyarakat kembali bangkit.
Menurutnya, dirinya saat ini sudah berkomunikasi dengan beberapa partai politik seperti Gerindra, Demokrat, Golkar, NasDem hingga PKB. Dia juga bersyukur beberapa partai menilainya masih layak memimpin Kota Banda Aceh berdasarkan hasil survei.
Selain itu, masyarakat di Aceh disebut sempat memintanya maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Namun Illiza mengaku untuk saat ini memilih kembali ke Banda Aceh.
"Kalau lihat perolehan suara kemarin (Pemilu 2024) saya bersyukur, berbahagia dan berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan. Suara saya naik beberapa kali lipat dibandingkan Pemilu 2019 lalu, dan banyak orang yang mengajak saya untuk maju sebagai gubernur, wakil gubernur, tapikan secara realistis yang ilmu yang sudah saya pahami saya cukup kuasai Kota Banda Aceh," ujar Illiza.
"Saya hanya berpikir realistis tidak terlalu muluk-muluk. Tapi kan kita tidak tahu ketentuan Allah politik itu bisa berubah dalam satu hari, tiba-tiba berubah yang lain itu tidak tertutup kemungkinan. Tapi saya fokus dengan Kota Banda Aceh," lanjutnya.
Diketahui, Illiza pada Pemilu 14 Februari maju sebagai anggota DPR RI Dapil Aceh 1 dengan perolehan suara 111.389 suara atau terbanyak nomor 5. Namun dia dipastikan gagal kembali ke Senayan karena PPP tidak lolos ambang batas parlemen.
Sebelum terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2019, Illiza merupakan pemimpin di Banda Aceh. Pada Pilkada 2007, pasangan Mawardy Nurdin-Illiza terpilih sebagai wali kota-wakil wali kota.
Lima tahun berselang, pasangan ini kembali terpilih memimpin Banda Aceh pada Pilkada Aceh 2012. Pada 2014, Mawardy meninggal dunia sehingga Illiza naik tahta menjadi wali kota.
Foto: Agus Setyadi
(agse/mjy)