Perjuangan Roslaini Sisihkan Uang Jualan Keripik Sampai Bisa Berangkat Haji

Aceh

Perjuangan Roslaini Sisihkan Uang Jualan Keripik Sampai Bisa Berangkat Haji

Agus Setyadi - detikSumut
Rabu, 22 Mei 2024 19:41 WIB
Roslaini, penjual keripik di Kota Jantho, Aceh Besar, akan berangkat haji pada 29 Mei 2024. (Agus Setyadi/detikSumut)
Foto: Roslaini, penjual keripik di Kota Jantho, Aceh Besar, akan berangkat haji pada 29 Mei 2024. (Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh -

Suatu ketika pada November 2011, Roslaini mendapatkan pertanyaan tak biasa dari rekannya sesama penjual keripik di Kota Jantho, Aceh Besar. Jawaban dari pertanyaan itu berujung ajakan mendaftarkan haji. Perempuan yang kini berusia 66 itu sebelumnya belum terpikir berangkat ke Tanah Suci.

"Pak Sumitro waktu itu tanya sama saya ada uang gak. Saya jawab ada, kenapa? Dia bilang daftar haji yok," kata Roslaini kepada detikSumut, Rabu (22/5/2024).

Tak berapa lama usai perbincangan itu, Roslaini, Sumitro dan istrinya Sutiyem berangkat dari Aceh Besar menuju Banda Aceh menggunakan angkutan umum labi-labi. Setelah tiba di Pasar Aceh, ketiganya bingung mencari lokasi pendaftaran haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maklum, Roslaini sebelumnya belum pernah ke tempat itu. Berkat bantuan seorang tukang becak motor, ketiganya dibawa ke gedung haji Aceh Besar di Jalan Pocut Baren.

"Kami bilang ke tukang becak, bawa kami ke tempat daftar haji. Kami naik bertiga satu becak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Memasuki kantor, Roslaini melihat beberapa warga Aceh Besar sudah duluan tiba. Setelah melengkapi berkas, proses pendaftarannya berlangsung lancar. Roslaini sempat diberitahu bakal berangkat ke Tanah Suci pada 2022.

Dia tidak ambil pusing dengan jadwal itu lalu pulang ke kediamannya di Jantho Baro, Kota Jantho. Bagi perempuan asal Sabang itu, dirinya akan berangkat bila sudah ada panggilan dari Allah.

"Pokoknya kami mendaftar aja dulu gak saya pikir kapan berangkat. Pokoknya seperti air mengalir saja kapan dipanggil, tidak terpikir kapan, karena kalau dipikir kapan lama sekali, kalau udah sampai waktunya saya dipanggil," kenang Roslaini.

Roslaini berkisah, sejak pertama berjualan keripik pada 2003 silam kerap menyisihkan uang untuk tabungan. Duit yang terkumpul rencananya akan dipakai bila ada keperluan mendadak.

Setiap hari uang sisa belanja kebutuhan rumah tangga disimpannya baik-baik. Dia rutin menabung karena pendapatan keluarganya hanya dari berjualan berbagai jenis keripik.

"Saya bukan menabung khusus untuk haji. Ada uang sedikit saya simpan, uangnya belum niat untuk haji asal simpan saja. Sejak jualan pertama, kalau ada lebih untuk makan disimpan untuk kebutuhan kita yang tidak kita duga," ujarnya.

Kala pendaftaran itu dilakukan, Roslaini masih berjualan di trotoar depan Kantor Dinas Kesehatan Aceh Besar. Pendapatannya tidak menentu tergantung ramai tidaknya pegawai yang singgah.

Bahkan pada awal-awal berjualan dia hanya meraup Rp 70 ribu perhari. Itupun setelah Roslaini keluar masuk beberapa perkantoran.

"Kami rezeki seperti rezeki harimau, kalau ramai yang datang ke Jantho banyak rezeki. Kalau gak ada orang sedikit rezeki," jelas Roslaini.

Meski menjadi ibu kota Aceh Besar, Jantho termasuk kota tersepi. Di sana hanya ramai saat jam kantor saja. Menurut Roslaini, dagangannya banyak laku ketika ada kegiatan-kegiatan perkantoran yang digelar di sana.

Usai mendaftar haji, lapak dagangannya dipindahkan ke jalan di seberang Masjid Agung Al-Munawwarah Kota Jantho. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyiapkan tempat khusus untuk pedagang keripik di daerah itu.

"Rata-rata sekarang laku perhari 500 ribu tapi kita harus bayar barang dagangan milik orang, belum lagi beli bahan untuk keripik, termasuk minyak. Sisanya cukup untuk makan saja," katanya.

Setelah 13 tahun menunggu, Roslaini akan berangkat ke Tanah Suci pada 29 Mei mendatang. Dia bersama Sumitro dan Sutiyem tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) I dari Aceh Besar dan Sabang.

Roslaini bersyukur dapat berangkat haji untuk menunaikan rukun Islam kelima. "Saya berangkat sendiri karena bapak (suami) sudah lama sakit. Bapak dari dulu meminta saya saja yang daftar haji karena beliau tidak sanggup jalan," jelas Roslaini.




(agse/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads