Harga minyak goreng (migor) curah di Sumut masih terpantau mahal. Rata-rata dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan sebesar Rp 14 ribu per liter.
Beberapa pasar di Medan rata-rata mematok harga Rp 16 ribu hingga Rp 19 ribu per liter. Di antaranya ada Pasar Sambas yang mematok hingga Rp 19 ribu per liter, kemudian ada Pasar Pusat Pasar seharga Rp 17 ribu per liter, Pasar Petisah Rp 17.500 per liter.
Sementara itu, pasar lainnya seperti Pasar Marelan, Pasar Kampung Lalang, Pasar Sunggal, Pasar Padang Bulan, maupun Pasar Sukaramai mematok harga Rp 16 ribuan per liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, Kabid Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag ESDM Sumut Sujatmiko mengungkapkan ada kemungkinan naiknya harga minyak goreng curah tersebut karena wacana pemerintah.
"Penyebab kenaikan ada sinyal pemerintah akan menaikkan harga minyak goreng termasuk curah," ungkap Sujatmiko kepada detikSumut, Sabtu (18/52024).
Lanjutnya, Sujatmiko menyebutkan pengaruh mahalnya harga minyak goreng curah saat ini juga dipengaruhi oleh melemahnya Rupiah terhadap Dolar.
"Karena harga Dolar meningkat maka akan mempengaruhi harga lokal. Jika harga naik maka banyak komponen yang mempengaruhi salah satunya harga rupiah terhadap Dolar karena untuk menjadikan minyak goreng itu membutuhkan bahan penolong lainnya seperti vitamin yang mungkin masih impor," jelasnya.
Namun begitu, Sujatmiko menyebutkan bahwa pasokan minyak goreng curah di Sumut masih terpantau aman.
"Kalau minyak goreng masih ada di lokal artinya kita tidak kesulitan mencari kebutuhan pokok," pungkasnya.
(nkm/nkm)