Pengakuan Wanita 10 Tahun Diteror-Dilecehkan Teman SMP yang Obsesif

Regional

Pengakuan Wanita 10 Tahun Diteror-Dilecehkan Teman SMP yang Obsesif

Tim detikJatim - detikSumut
Sabtu, 18 Mei 2024 17:00 WIB
poster
Foto: Edi Wahyono
Surabaya -

Seorang wanita di Surabaya viral usai mengunggah ceritanya menjadi korban teror dan pelecehan di media sosial. Pelaku merupakan teman sekolahnya di SMP berinisial AP. Tak tanggung-tanggung, pelaku sudah 10 tahun meneror korban.

Teror dan pelecehan yang dilakukan pelaku tidak hanya lewat media sosial, tapi juga panggilan seluler. Korban akhirnya memutuskan untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Ia melaporkan kelakuan pelaku ke Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

Menurut korban, ia diteror selama 10 tahun oleh pelaku. Awalnya dia mengaku berniat baik berteman dengan korban yang introvert. Namun sikap korban justru disalahartikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengalami pelecehan dan peneroran lebih dari 10 tahun oleh teman saya SMP. Awalnya saya niat baik dan saya ekstrovert, tapi dia introvert sekali. Ternyata kebaikan saya disalahartikan oleh dia dan dikira saya suka sama dia," kata korban di Polda Jatim, dilansir detikJatim, Sabtu (18/5/2024).

Korban mengaku sudah berulang kali menolak korban dengan cara baik-baik maupun kasar. Namun pelaku seolah terobsesi dengan korban.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah pernah menolak dia dan dia sempat confess di 2014 sampai 2015, tapi sudah saya tolak dengan cara baik-baik dan cara kasar juga tidak bisa, tapi berlanjut sampai sekarang," imbuhnya.

Pihak keluarga hingga kekasih korban juga sudah bertemu dengan pelaku namun pelaku tetap menjalani aksinya hingga kini dan berujung pelaporan ke polisi.

"Baik dengan keluarga dan mantan-mantan kekasih saya juga sudah (pernah bertemu dan berusaha dimediasi), jadi susah sekali dikasih tahu kalau saya tidak suka," ujar warga Surabaya Selatan itu.

Korban mengaku diteror sejak 2014 sejak dirinya duduk di bangku kelas 2 SMA hingga 2024. Ia diteror di media sosial. Akibatnya korban berulang kali harus menghapus akun media sosialnya untuk menghindari pelaku AP.

"Ada banyak, 440 akun di twitter untuk meneror saya, di instagram juga. Saya sampai kehilangan banyak Instagram (untuk menghindari AP). Tapi tidak hanya pembuatan akun, isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto juga," jelasnya.

Kasus tersebut berlum saat korban menuliskan ceritanya ke media sosial X (twitter). Citan korban tersebut pun viral dan ditanggapi beragam oleh netizen. Hingga Jumat (17/5/2024) pukul 23.00, cuitan itu mendapatkan 4.4 ribu komentar, 23 ribu posting ulang, dan 81 ribu suka.

"Nggawe ratusan akun IG, Twitter, opo maneh. Ngirimi PAP (diduga pornografi) ngilokno aku lonte. Wes dijak ngomong secara manusia gaisok, diparani yo mbidek, sek gak kapok2. Ngancem bunuh diri yo gak dilakoni. 10 tahun lo iki kon ganggu orepku (Membuat ratusan akun Instagram, Twitter, apa lagi. Mengirim foto tidak senonoh dan mengolok saya. Sudah diajak ngobrol secara manusia tapi tidak bisa, dihampiri pun abai, masih tidak kapok-kapok. Mengancam mau bunuh diri tapi ya tidak dilakukan. 10 tahun hidupku ini kamu ganggu)," kata korban dalam cuitan di akun X miliknya yang dilihat detikJatim, Jumat (17/5/2024).

"Bener-bener kuwesel ya Allah 10 tahun aku di obses AP arek SMPN 34 Surabaya. Konco Sak kelas sing ngiro aku baper ambek de'e, padahal aku ancen ekstrovert dan peduli arek kelas, kesel diganggu 10 tahun orepku (benar-benar lelah ya Allah, 10 tahun jadi obsesi AP, anak SMPN 34 Surabaya. Teman satu kelas yang mengira saya punya perasaan dengan dua, padahal saya memang ekstrovert dan peduli anak kelas, capek diganggu 10 tahun hidupku)," imbuhnya.

Selain teror melalui media sosial, korban juga mengaku sempat mendapat teror secara langsung. Mantan-mantan kekasih korban juga sempat diteror bahkan diancam dibunuh oleh pelaku.

"Pengancaman juga ada, ketika saya ada yang dekati itu diancam akan dibunuh oleh dia dan menurut saya itu yang paling parah. Dia obsesi sama saya, kadang jujur dan kadang denial, jadi ya susah. Dia itu posesifnya kalau ada cowok yang dekat sama saya akan dibunuh, dia pun mengakui," terangnya.

Korban menegaskan dirinya baru berani melaporkan pelaku AP ke polisi setelah 10 tahun diteror usai mendapat dukungan dari keluarga, kekasih dan netizen.

"Saya anak yatim, almarhum ayah saya adalah nakhoda buat saya. Sebelumnya saya tidak tahu arahnya kalau lapor dan prosesnya bagaimana, sedangkan saya harus melindungi ibu saya dan saya juga sudah curhat ke mereka. Pernah datang ke rumah, di 2018 pernah lempar jam tangan mati ada surat cinta jam 06.00 WIB. Lalu, pernah juga jam 01.00 dini hari sampai jam 04.00 subuh pernah menunggu berdiri di dekat rumah saya. Lalu, dia pernah perjalanan ke rumah saya tapi saya cegah di dekat masjid rumah saya, apalagi dia sempat ngetweet kalau dia akan ke rumah saya," paparnya.

Korban juga mengaku kerap dikirimi pelaku foto alat kelaminnya lewat Instagram dan Twitter. Ia pun mengaku geram dan takut.

"Dia kirim foto lewat DM Instagram, di 2018 tahun terhancur dan tersiksa hidup saya. 2020 saya gregetan dan samperin dia dan itu yang terakhir saya ketemu dia. Yang berbau porno itu berbentuk foto dan difantasikan ke (foto) badan saya," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di detikJatim dengan judul: Awal Mula Wanita Surabaya Diteror dan Dilecehkan Teman SMP hingga 10 Tahun



(nkm/nkm)


Hide Ads