Pemerintah Bakal Relokasi Warga Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Sumatera Barat

Pemerintah Bakal Relokasi Warga Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Muhammad Afdal Afrianto - detikSumut
Kamis, 16 Mei 2024 20:33 WIB
Warga menyaksikan alat berat bekerja untuk menangani jalan putus di kawasan Lembah Anai, Nagari Singgalang, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (16/5/2024).  Pemerintah mengerjakan sebanyak 16 titik jalan rusak di sepanjang jalan nasional Padang - Bukittinggi termasuk jalan putus akibat banjir bandang tersebut dan akan melakukan penanganan darurat sebelukan pembangunan permanen. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Spt.
Penampakan jalan rusak akibat banjir bandang di Sumbar (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Padang -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera melakukan relokasi warga terdampak banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar). Relokasi ini akan segera dilakukan di beberapa titik lahan yang sediakan pemerintah daerah.

"Kita sudah merapatkan rehabilitasi rekonstruksi opsi relokasi. Dan sudah dialog dengan masyarakat kemarin. Sementara pemerintah daerah tengah menyiapkan lahan untuk relokasi," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto kepada awak media, Kamis (16/5/2024).

Dalam pembangunan awal, Suharyanto mengatakan pemerintah akan membangun 200 rumah di lokasi relokasi. Pembangunan itu menurutnya akan dilakukan dalam waktu dekat, usai lokasinya sudah ditetapkan pemerintah daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berjalan waktu, semoga besok sudah jelas (lokasi relokasi). Sementara dari pemerintah dan PUPR sudah menyiapkan 200 unit rumah untuk segera di pasang tempat relokasi," jelasnya.

"Selain tanggap darurat, kita juga akan menyiapkan lahan relokasi secara terus menerus," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah, Bupati Agam Andri Warman mengaku akan segera mencari lokasi relokasi masyarakat yang terdampak banjir bandang di Agam. Relokasi itu menurutnya akan diprioritaskan bagi masyarakat yang tinggal di zona merah.

"Untuk Agam ada tiga kecamatan terdampak banjir bandang. Untuk itu kita sedang mencari lokasi relokasi, dan sudah memerintahkan sekda, kadis dan camat untuk mencari lokasinya. Sementara untuk relokasi dikhususkan bagi masyarakat yang terdampak atau yang tinggal di zona merah," katanya saat ditemui detikSumut.

Andri menyebut rumah yang terdampak banjir bandang di Agam berjumlah 100 unit. Rumah-rumah itu tersebar di kaki Gunung Marapi dan Singgalang.

"Untuk rumah yang rusak cukup banyak, mungkin total 100 lebih. Sekarang masih kita data secara langsung. Sementara sebaran bencana ini berada di 2 kecamatan di kaki Gunung Marapi dan 1 kecamatan di kaki Gunung Singgalang," jelasnya.

Diketahui dampak bencana banjir bandang ini mengakibatkan 67 orang meninggal dunia, 20 masih hilang. 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa diungsikan.




(afb/afb)


Hide Ads