Aturan bebas menggunakan atau mengkonsumsi ganja untuk umum atau rekreasi di Thailand akan dicabut. Kebijakan baru itu akan berlaku Desember 2024 mendatang.
Dilansir detikHealth, pelegalan penggunaan ganja untuk rekreasi di Thailand mulai berlaku Juni 2022. Namun pemerintah saat ini akan merevisi aturan tersebut dan akan melarang penggunaannya untuk umum.
"Saya ingin Kementerian Kesehatan mengubah peraturan dan memasukkan kembali ganja ke dalam daftar narkotika," ujar Perdana Menteri Thailand Srettha Tashivisin dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Srettha ingin kembali memasukkan ganja sebagai golongan narkoba pada akhir 2024. Nantinya ganja hanya akan diperbolehkan untuk keperluan medis dan kesehatan.
Dia menyebut penyalahgunaan narkoba adalah masalah besar bagi Thailand. Oleh karena itu dia akan merivisi UU tentang narkoba.
"Kami merancang undang-undang ini untuk melarang penggunaan ganja yang tidak tepat. Semua penggunaan rekreasi adalah salah," kata Menteri Kesehatan Cholnan Srikaew.
Pemerintahan sebelumnya gagal mendorong undang-undang terkait ganja melalui parlemen sebelum pemilihan umum Mei lalu, sehingga Thailand tidak memiliki undang-undang yang mengatur penggunaannya.
Ke depannya, toko-toko ganja yang beroperasi secara ilegal tidak akan diizinkan untuk beroperasi, sementara ganja yang ditanam di dalam negeri juga tidak akan diperbolehkan.
"Dalam undang-undang baru, ganja akan menjadi tanaman yang diawasi, jadi menanamnya memerlukan izin. Kami akan mendukung (budidaya ganja) untuk industri medis dan kesehatan," tandas Srikaew
(astj/astj)