Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyebut musibah banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumbar pada Sabtu malam menimbulkan banyak korban. Hal itu berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar dan Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukitinggi.
Mahyedi pun menyampaikan ucapan duka kepada seluruh keluarga korban yang terdampak bencana tersebut.
"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga para korban. Semoga, korban meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan yang masih dalam perawatan bisa segera pulih," ucap Mahyeldi di Padang Panjang, Minggu (12/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahyeldi mengatakan, duka ini bukan hanya duka keluarga para korban tapi juga merupakan segenap masyarakat Sumbar. Ia berharap, musibah yang silih berganti melanda Sumbar ini bisa segera berakhir dan dampak fisik yang ditimbulkan bisa segera mendapat solusi.
Terpisah, Direktur RSAM Bukittinggi, Busril menyampaikan hingga pagi tadi ada 31 korban yang masuk ke tempatnya. Statusnya 15 orang meninggal dunia dan 16 lainnya luka-luka.
Adapun rincian daerah asal dari 15 korban meninggal dunia tersebut, 9 orang berasal dari Kabupaten Agam, 3 orang dari Kota Padang, dan 3 orang lainnya belum teridentifikasi.
Sementara 16 orang korban luka yang mendapat perawatan di RSAM Bukittinggi, seluruhnya berasal dari Kabupaten Agam. Busril menyebut, dari total korban luka tersebut 14 di antaranya sudah diizinkan pulang dan 2 lainnya masih dalam perawatan.
"Dari 15 korban jiwa, 12 sudah teridentifikasi, 3 belum. Sementara untuk korban luka 14 sudah diizinkan pulang ke rumah dan 2 sisanya masih mendapat perawatan," jelas Busril.
Sementara, Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham menyebut data korban terdampak banjir bandang di Sumbar masih sangat dinamis. Sebab hingga saat ini, pendataan di seluruh tingkatan masih berlangsung.
"Data pasti belum bisa kita rinci, karena masih dalam pendataan petugas di daerah. Data yang beredar saat ini baru bersifat sementara," katanya.
Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir yang terjadi juga mengakibatkan jalan negara putus total di Sialaiang. Beberapa jembatan putus dan rumah warga terendam.
(mjy/mjy)