Proses Pencarian-Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumbar: 18 Meninggal Dunia

Sumatera Barat

Proses Pencarian-Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumbar: 18 Meninggal Dunia

Jeka Kampai - detikSumut
Minggu, 12 Mei 2024 14:29 WIB
Tim gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang dan banjir lahar dingin di beberapa wilayah lereng Gunung Marapi Sumatera Barat. (dok. Istimewa)
Foto: Tim gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang dan banjir lahar dingin di beberapa wilayah lereng Gunung Marapi Sumatera Barat. (dok. Istimewa)
Agam -

Proses pencarian dan evakuasi korban banjir bandang dan banjir lahar dingin di beberapa wilayah lereng Gunung Marapi Sumatera Barat, masih terus dilakukan. Hingga Minggu siang, sudah ada 38 korban yang berhasil dievakuasi, 18 di antaranya dalam kondisi meninggal dunia.

"Tim kita, personil TNI Kodim 0304/Agam berserta tim lainnya masih melakukan pencarian dan evakuasi warga yang terkena dampak banjir bandang, terutama di Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang," kata Dandim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Minggu (12/5/2024).

Letkol Bayu mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengevakuasi 38 korban banjir bandang, 18 di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Sementara 20 orang korban selamat saat ini berada di Rumah Sakit Achmad Mukhtar Bukittinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mayoritas dari 38 korban banjir bandang itu terdiri dari perempuan, anak-anak dan lansia yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Ia menuturkan, di wilayah Kodim 0304/Agam ada beberapa titik yang dilanda banjir bandang dan longsor. Daerah yang terparah berada di Nagari Bukit Batabuah.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kita melaksanakan siaga bencana selain dari banjir bandang tersebut ada beberapa titik juga terkena banjir yaitu di Kecamatan Sungai Puar, Kecamatan Palupuh, Kecamatan Ampek Koto, dan di setiap daerah tersebut kita sudah mengirimkan personel untuk membantu evakuasi," katanya lagi.

Banjir bandang sendiri terjadi pada Sabtu (11/5/2024) tengah malam. Bencana itu dipicu hujan lebat yang turun sejak siang.

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana banjir bandang ini juga memutus jalur transportasi antara Padang menuju Bukittinggi. Penyebabnya karena jalan utama amblas di kawasan Air Terjun Lembah Anai.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads