12 Mei Diperingati Hari Perawat Sedunia, Begini Sejarahnya

12 Mei Diperingati Hari Perawat Sedunia, Begini Sejarahnya

Raphaella Ade Siallagan - detikSumut
Minggu, 12 Mei 2024 04:00 WIB
Menapaki tahun ke-16, Brawijaya Healthcare Group telah berhasil memiliki 5 (lima) rumah sakit dan 2 (dua) klinik. 

Brawijaya Hospital Antasari menjadi rumah sakit pertama yang didirikan oleh Brawijaya Healthcare Group dengan memberikan pelayanan kepada ibu dan anak secara komprehensif, modern dan nyaman. 

Ilustrasi rumah sakit, ruang perawatan, kamar rawat inap, suster, perawat dan laboratorium canggih ada disini.
Ilustrasi perawat (Foto: Rachman_punyaFOTO)
Medan -

Tanggal 12 Mei setiap tahun diperingati sebagai Hari Perawat Sedunia. Penetapan Hari Perawat Sedunia sesuai dengan sesuai dengan hari kelahiran Florence Nightingale, ibu keperawatan modern.

Lantas, bagaimana sejarah Hari Perawat Sedunia? Kali ini, detikSumut telah merangkum sejarah dan tujuan peringatan Hari Perawat Sedunia untuk detikers. Yuk, simak penjelasan berikut.

Sejarah Hari Perawat Sedunia

Dilansir dari dari laman resmi International Council of Nurses, Hari Perawat Sedunia diperingati setiap tanggal 12 Mei sesuai dengan hari kelahiran Florence Nightingale. Berdasarkan buku Falsafah dan Teori Keperawatan yang ditulis oleh Lilis Lestari dan Ramadhaniyati, Florence Nightingale merupakan pioner profesi keperawatan. Florence juga disebut sebagai ibu keperawatan modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk dari situs web National Women's History Museum, Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia. Ketika remaja, Florence percaya bahwa ia menerima panggilan dari Tuhan untuk merawat orang sakit. Namun, keluarga Florence tidak merestuinya karena menganggap pekerjaan itu tidak pantas bagi wanita yang berasal dari keluarga berada.

Pada akhirnya, ayah Florence Nightingale mengizinkannya pergi ke Jerman untuk belajar di rumah sakit milik Pastor Theodore Fliedner. Pada tahun 1854, Florence Nightingale ditunjuk untuk mengatur para perawat yang merawat korban dari Perang Krimea.

ADVERTISEMENT

Florence Nightingale mendapatkan julukan sebagai The Lady with the Lamp atau Wanita dengan Lampu karena kebiasaannya membawa lampu dan mengawasi para prajurit di malam hari. Berkat Florence dan rekan-rekannya, angka kematian mengalami penurunan dari 40 persen menjadi dua persen.

Dari usahanya selama perang, Florence Nightingale didanai untuk mengajar para perawat di Inggris. Florence lalu mendirikan sekolah keperawatan di Rumah Sakit St. Thomas pada tahun 1860.

Dilansir dari buku Ilmu Keperawatan Dasar yang diterbitkan oleh Media Sains Indonesia, tulisan-tulisan dan praktik Florence Nightingale dalam bidang keperawatan dijadikan sebagai pendoman untuk mendirikan sekolah keperawatan dan rumah sakit di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Hal ini menjadi awal-mula lahirnya keperawatan modern.

Tujuan Peringatan Hari Perawat Sedunia

Hari Perawat Sedunia mulai diperingati sejak tahun 1965. Hari Perawat Sedunia bertujuan untuk mengenang jasa Florence Nightingale dalam bidang keperawatan.

Dikutip dari buku Konsep Dasar Keperawatan yang ditulis oleh Budiono dan Sumirah, jasa Florence Nightingale membuat dunia perawat dihargai. Profesi perawat juga mendapatkan pengakuan dan dianggap sebagai pekerjaan mulia. Hal tersebut mendorong para perawat untuk bekerja dengan sepenuh hati.

Demikian sejarah dan tujuan peringatan Hari Perawat Sedunia. Selamat Hari Perawat Sedunia, detikers!

Artikel ini ditulis Raphaella Ade Siallagan, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(astj/astj)


Hide Ads