Sekitar 72 persen permukaan Bumi tertutup air dan dari total tersebut sekitar 96,5 persen air di Bumi merupakan lautan. Selama ini diketahui bahwa air laut bersifat asin meskipun banyak sungai mengalir dan bermuara ke laut serta ada banyak air hujan yang tercampur di dalamnya.
Lantas kenapa air laut asin? Berikut ini detikSumut rangkum mengenai penjelasannya.
Penyebab Air Laut Asin
Air laut mengandung garam dimana sumber utama garam yang terlarut dalam air laut berasal dari batuan di darat. Dilansir dari situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), garam di lautan berasal dari dua sumber, yaitu limpasan dari daratan dan bukaan di dasar laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Limpasan dari daratan
Air hujan mengangkut ion mineral dari daratan ke lautan yang bersifat sedikit asam. Sebagian karbon dioksida di udara larut di dalamnya yang menyebabkan sifat sedikit asam sehingga mengikis batuan, garam mineral dilepaskan, yang terpisah menjadi ion.
Ion-ion ini kemudian terbawa oleh air limpasan dan berakhir di laut. Lebih dari 90 persen ion yang ditemukan dalam air asin adalah natrium dan klorida.
2. Bukaan di dasar laut
Sumber garam lain di lautan adalah cairan hidrotermal yang berasal dari ventilasi di dasar laut. Air laut merembes ke celah-celah dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti bumi. Panas ini menyebabkan serangkaian reaksi kimia.
Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, serta mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya. Air panas dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut, membawa logam. Beberapa garam laut berasal dari letusan gunung berapi bawah laut yang melepaskan mineral secara langsung ke laut.
Kubah garam juga berkontribusi terhadap rasa asin laut. Kubah-kubah ini merupakan endapan garam dalam jumlah besar yang terbentuk sepanjang rentang waktu geologis, ditemukan dibawah tanah dan bawah laut di seluruh dunia.
Dua ion yang paling umum dalam air laut adalah klorida dan natrium. Kedua ion bersama-sama membentuk sekitar 85% dari seluruh ion terlarut di lautan. Magnesium dan sulfat menyumbang 10% dari jumlah total.
Konsentrasi garam dalam air laut (salinitas) bervariasi menurut suhu, penguapan, dan curah hujan. Salinitas umumnya rendah di ekuator dan kutub, dan tinggi di garis lintang tengah.
Salinitas rata-rata adalah sekitar 35 bagian per seribu. Dengan kata lain, sekitar 3,5% berat air laut berasal dari garam terlarut.
Pengaruh Garam dalam Air
Dilansir dari laman resmi UNESCO Ocean Literacy, air laut lebih padat dibandingkan air tawar karena kandungan garamnya. Karena meningkatnya kepadatan, manusia, hewan, dan benda lain lebih banyak mengapung di air laut dibandingkan air tawar.
Garam dan mineral juga sebagian besar digunakan oleh kehidupan laut. Seperti organisme, misalnya, menghilangkan zat besi, seng, dan tembaga dari air.
Demikianlah informasi mengenai kenapa air laut asin. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya, detikers!
Artikel ini ditulis Dostry Amisha, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(afb/afb)