Pemkot Pekanbaru Kebut Perbaikan Jalan Rusak di Tengah Keterbatasan Anggaran

Riau

Pemkot Pekanbaru Kebut Perbaikan Jalan Rusak di Tengah Keterbatasan Anggaran

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 23 Apr 2024 20:39 WIB
Sejumlah pekerja melakukan perbaikan jalan di Pekanbaru, Riau. (Dok Dinas PUPR Pekanbaru)
Foto: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan jalan rusak di Pekanbaru, Riau. (Dok Dinas PUPR Pekanbaru)
Pekanbaru - Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun secara intens mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR mempercepat perbaikan jalan rusak. Secara bertahap perbaikan terus dilakukan meskipun anggaran terbatas.

"Sejak 2023 sampai 2024 ini, PUPR secara bertahap telah memperbaiki beberapa ruas yang kondisinya memprihatinkan dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat," kata Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Edward Riansyah, Selasa (23/4/2024).

Pria yang akrab disapa Edu ini mencatat total jalan rusak di Pekanbaru mencapai 363,69 kilometer atau sekitar 28 persen lebih dari total panjang jalan dalam kota. Rinciannya, rusak ringan 254,284 Km, rusak sedang 96,795 Km, serta rusak berat sepanjang 109,406 Km.

Edu menyebut ada dua upaya penanganan yang dilakukan Dinas PUPR Pekanbaru memperbaiki kerusakan jalan. Pertama penanganan jangka pendek dan penanganan jangka panjang.

"Jangka pendek, kita melakukan perbaikan secara bertahap dengan cara menambal atau patching terhadap lubang-lubang di jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pekanbaru. Ini sesuai anggaran yang tersedia," kata Edward Riansyah.

Penambalan sendiri merupakan langkah cepat untuk menangani kerusakan jalan. Hal ini sebagai langkah awal menunggu anggaran seperti APBD, bantuan provinsi dan pusat turun.

"Penambalan merupakan upaya cepat untuk menangani kerusakan jalan sementara, sembari mengupayakan anggaran melalui APBD Kota Pekanbaru, bantuan provinsi dan pusat untuk melakukan pelapisan aspal ulang atau overlay dan rekonstruksi," kata Edu.

Sementara untuk perbaikan jangka panjang, PUPR melakukan overlay jalan-jalan yang telah lama dibangun. Termasuk memperbaiki dan membangun drainase jalan untuk menjaga dan mengembalikan kondisi jalan dengan memperhatikan pendanaan yang tersedia.

"Pelapisan aspal ulang dilakukan terhadap jalan yang mengalami rusak berat. Untuk kerusakan kurang dari 10 persen, untuk efektifitas dan efisiensi dilakukan dengan penambalan sesuai dengan pengamatan dan penilaian terhadap kondisi ruas jalan secara menyeluruh," katanya.

Pada tahun 2024 ini, kata Edu, instansi yang dipimpinnya mendapat alokasi anggaran penyelenggaraan jalan sekitar Rp 45 miliar. Dana dipakai untuk pembangunan jalan sebesar Rp 5,279 miliar, pemeliharaan berkala Rp 27,977 miliar dan pemeliharaan rutin Rp 11,241 miliar.

"Anggaran yang tersedia memang tidak cukup untuk memperbaiki kondisi kerusakan yang sekarang. Idealnya untuk mempercepat memperbaiki secara bertahap kerusakan jalan yang terjadi membutuhkan angggaran Rp 60 miliar untuk pemeliharaan berkala dan rekonstruksi jalan per tahun," katanya.




(ras/mjy)


Hide Ads