Panitia Salat Id di Bantul Minta Maaf usai Viral Khotbah Bahas Politik

Panitia Salat Id di Bantul Minta Maaf usai Viral Khotbah Bahas Politik

Tim detikJogja - detikSumut
Sabtu, 13 Apr 2024 13:01 WIB
Jemaah salat Idul Fitri mendengarkan khotbah yang disampaikan khotib di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (10/4/2024). Khotib menyampaikan ceramah terkait pentingnya berpuasa dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
Ilustrasi (Foto: Gangsar Parikesit/detikBali)
Bantul -

Sempat viral di media sosial sejumlah jemaah salat Idul Fitri di Bantul, membubarkan diri gegara penceramah menyampaikan khotbah yang membahas politik. Atas hal itu, panitia salat Id pun meminta maaf.

Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan Bantul, Sujendro Nugroho mengaku pihaknya lalai karena tak mengecek materi khotbah dari khatib sebelum dibawakan usai Salat Id

"Saya mohon maaf karena memang tahun ini terfokus pada masalah takbir dan festival lomba sehingga untuk konfirmasi masalah ustaz untuk masalah isian memang kami tidak meminta materinya. Memang sejak dulu, sejak saya menjadi ketua PHBI tidak ada, saya anggap sudah tahu sendiri, sejak 1987 sampai sekarang, sampai dulu itu kan tidak ada masalah apa-apa. Baru kali ini," ujar Sujendro dilansir detikJogja, Sabtu (13/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia secara pribadi juga mengaku khilaf dan meminta maaf.

"Ya saya sendiri mungkin khilaf. Ya saya mohon maaf itu, mungkin saya juga nggak mengetahui untuk detailnya sebelumnya itu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, khatib yang bersangkutan, yakni Untung Cahyono sudah ditelpon pihaknya dan mengingatkan gar tak menyinggung politik dalam khutbah.

"Ya saya langsung, untuk lain kali tidak usah menyinggung masalah politik, nanti kasihan jemaah," jelasnya mengingatkan.

Sebelumnya viral di media sosial, ratusan jemaah Salat Id meninggalkan lokasi. Dinarasikan dalam video yang beredar, warga bubar karena khotbah berisi politik.

Dalam video itu ada juga yang menampilkan khatib tengah berkhotbah dan menyinggung soal kecuarangan dalam Pemilu 2024.




(nkm/nkm)


Hide Ads