Pj Wali Kota Nyalakan Lampu Colok, Festival Ramadan Budaya Melayu

Riau

Pj Wali Kota Nyalakan Lampu Colok, Festival Ramadan Budaya Melayu

Raja Adil Siregar - detikSumut
Minggu, 07 Apr 2024 09:53 WIB
Wali Kota Pekanbaru Muflihun menyalakan lampu colok (Dok Diskominfotiksan Kota Pekanbaru)
Foto: Wali Kota Pekanbaru Muflihun menyalakan lampu colok (Dok Diskominfotiksan Kota Pekanbaru)
Pekanbaru -

Ribuan lampu colok meriahkan malam tujuh likur atau malam 27 Ramadan di Kota Pekanbaru. Hal ini dilaksanakan guna menjaga dan merawat budaya tradisi masyarakat melayu melalui festival lampu colok Tahun 1445 H/2024 M.

Pembukaan Festival Lampu Colok warisan budaya tak benda ini dibuka secara resmi oleh Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Hadir sejumlah Forkompinda Kota Pekanbaru yang ditandai dengan penyulutan api perdana lampu colok di halaman kantor MPP Kota Pekanbaru, Sabtu (06/4) malam.

"Tradisi ini adalah tradisi yang hampir terlupakan di Kota Pekanbaru. Di mana pada awalnya lampu colok ini berfungsi sebagai penerangan menuju mesjid untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan," kata Muflihun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Budaya Lampu Colok yang diselenggarakan mulai malam ke-27 Ramadan, atau biasa disebut dengan malam tujuh likur ini, keberadaannya memang harus terus kita lestarikan. Apalagi lampu colok ini sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda.

"Kami berharap masyarakat dapat berkreasi melestarikan budaya religi ini dan pada perlombaan festival colok. Ini agar dewan juri objektif menilai kreasi lampu colok dan tiap tahunnya dapat di berikan hadiah yang menarik bagi masyarakat yang ikut serta dalam festival ini," ujar Muflihun.

ADVERTISEMENT

Dibukanya Festival lampu colok juga diikuti oleh 15 Kecamatan se-Kota Pekanbaru. Tiap kecamatan menseleksi 1 utusan sebagai perwakilan untuk dinilai dewan juri.

"Kita butuh dukungan dari semua pihak, agar kearifan lokal yang memiliki kekhasan dan keunikan ini dapat membuat suasana rindu balik ke Pekanbaru dan rindu untuk pulang berhari raya di kampung halamannya. Termasuk dapat menarik kunjungan wisatawan," pungkasnya.

Muflihun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menyemarakkan melalui gadget dan media sosial. Tentunya agar setiap miniatur dan keindahan festival lampu colok ini dapat terlihat dan terinformasikan ke seluruh dunia.




(ras/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads