Seorang pria yang berprofesi sebagai guru di SMA Negeri di Cianjur, Jawa Barat, diduga melemparkan pernyataan berbentuk ujaran kebencian dan rasis di media sosial. Pernyataan itu dilayangkan guru itu terhadap Putri Indonesia 2023, Farhana Nariswari.
Guru bernama Prayoga itu awalnya menuliskan komentar bertuliskan 'Rohingnya' di postingan salah satu akun media sosial tiktok yang menampilkan Putri Indonesia 2023, Farhana Nariswari.
Komentar dari Prayoga itu pun langsung mendapatkan respons negatif dari warganet. Prayoga dituding melakukan ujaran kebencian dan bentuk rasisme terhadap mojang kelahiran Kota Bandung tersebut. Kata 'rohingnya' yang disampaikan Prayoga dinilai mengejek warna kulit yang gelap layaknya para pengungsi asal Rohingnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala SMAN 1 Cianjur Agam Suprianta, menyebut pihaknya sudah memanggil dan memintai penjelasan terhadap Prayoga. Selain itu, pihak sekolah juga sudah memberikan sanksi kepada Prayoga untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Itukan sifatnya personal, tapi tetap kami panggil dan tegur agar tidak mengulangi lagi. Untuk motif guru tersebut membuat komentar seperti itu kami tidak tahu," kata Agam melansir detikJabar, Jumat (5/4/2024).
Kepala BKPSDM Kabupaten Cianjur Ayi Reza Addairobi mengatakan pihaknya sudah membalas pesan serangan dari netizen tersebut salah alamat. Pasalnya guru SMA dan SMK sederajat merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kita sudah sampaikan klarifikasi kalau guru SMA sederajat itu adalah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan atau Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar. Jadi kalau serang ke kita, itu salah alamat," ujarnya, Jumat (5/4/2024).
Dengan adanya kasus tersebut, dia juga mengimbau pada seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Cianjur untuk bijak dalam bersosial media.
"Jangan asal komentar di sosmed, apalagi jika sampai hate speech. Karena secara tidak langsung ASN itu mewakili instansi yakni pemerintah. Di sosmed itu batasan antara pribadi dan profesi itu sudah sangat tipis bahkan tidak ada," ujarnya.
Di sisi lain, guru SMAN 1 Cianjur mengunggah video permohonan maaf di media sosial. Prayoga mengaku meminta maaf atas komentarnya di media sosial.
Prayoga juga mengaku menyesali perbuatannya yang membuat banyak pihak turut menjadi sasaran warganet.
"Saya Prayoga dengan besar hati menyampaikan permohonan maaf atas komentar negatif saya di media sosial tiktok. Terutama kepada teh Farhana Nariswari Puteri Indonesia dan yayasan. Mohon maaf juga kepada rekan dan lengbaga yang terdampak dari permasalahan ini. Semoga memberikan pelajaran untuk saya dan semua untuk lebih bijak dalam berdoa sosial," tuturnya dam video yang beredar.
(afb/afb)