Banyak orang menjadikan mi instan sebagai solusi makan sahur ketika bangun kesiangan. Selain enak, mi instan dipilih jadi menu makan sahur karena praktis.
Tapi, dokter tidak menyarankan mi instan menjadi menu makan sahur loh! Apalagi untuk penderita diabetes, sangat tidak dianjurkan.
Dokter gizi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, SpGK(K), menyebut meskipun ditambah dengan telur dan sayur, mi instan tetap akan memberikan dampak buruk untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau orangnya punya kecenderungan sakit diabetes, karena kadar glukosanya tinggi dia (mi instan) cepat menaikkan gula darah," ujarnya dikutip detikHealth Sabtu (30/3/2024).
Selain tak baik untuk kesehatan, penderita diabetes akan lebih cepat lapar ketika menjadikan mi instan menu sahut.
Kemudian, efeknya cepat lapar lagi. Mau ditambah sayur, tetap aja lebih cepat lapar dibandingkan makan nasi," sambungnya.
Selain itu, mi instan juga disebut bisa membuat cepat gemuk. Sebab, ini merupakan makanan yang berasal dari olahan tepung.
"Jadi nggak disarankan makan mi dan olahan tepung lainnya, karena tepung itu seratnya sedikit sekali. Jadi, menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih cepat," tutur dr Nurul.
Alih-alih mi instan, dr Nurul memberikan pilihan menu alternatif yang bisa dikonsumsi jika tidak memiliki banyak waktu untuk masak. Ia menyarankan untuk menyiapkan lauk di malam sebelumnya.
Nantinya, saat sahur makanan itu tinggal dihangatkan dan dikonsumsi. Bisa juga dengan mengolah frozen-food yang banyak dijual, seperti ayam ungkep atau daging yang bisa disimpan di dalam kulkas.
"Jadi bukan makan mi. Karena kalau makan mi pasti lapar, meskipun ditambah apapun pasti 3 jam kemudian lapar lagi. Itu badannya lemas," pungkasnya.
(astj/astj)