Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta semua pihak di Aceh bekerja keras menurunkan angka stunting. Jumlah anak yang masuk kategori stunting di Tanah Rencong masih di atas 20 persen.
Muhadjir sempat berbincang dengan beberapa perempuan yang memiliki anak serta bidan saat berkunjung ke Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (27/3/2024). Muhadjir juga membagikan bantuan untuk anak-anak stunting serta warga penerima PKH.
Dalam kegiatan yang berlangsung di lokasi situs tsunami Kapal di Atas Rumah itu, Muhadjir juga sempat menanyakan jumlah ibu hamil di desa tersebut ke kepala desa (Kades) Alta Zaini. Dia lalu mengingatkan kades di seluruh Aceh harus mengetahui jumlah perempuan hamil yang ada di desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak keuchik (kades) wajib tahu orang hamil di desa. Semua keuchik pantau semua ibu-ibu hamil," kata Muhadjir.
Menurutnya, ibu hamil harus rajin melakukan kontrol ke Puskesmas untuk mengetahui kondisi janin. Bila janin berpotensi stunting akan diobati melalui sang ibu.
"Menyembuhkan stunting lebih mudah dari dalam kandungan. Jadi ibu-ibu hamil untuk pemeriksaan tidak hanya menunggu di Posyandu. Ketika hamil langsung diperiksa ke Puskesmas biayanya gratis," jelas Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan, angka stunting di Aceh saat ini masih tinggi yakni di atas 20 persen. Dia meminta semua pihak bekerja keras menurunkan angka stunting.
"Semua harus kerja lebih keras. Saya minta seluruh OPD untuk terlibat menjadi bapak asuh termasuk dari TNI , Polri dan PNS untuk menurunkan angka stunting di Aceh," jelas Muhadjir.
Diketahui, berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia, angka prevalensi stunting di Aceh turun 1,8 persen yaitu dari 31,2 persen pada 2022 menjadi 29,4 persen pada tahun 2023. Secara nasional Tanah Rencong berada pada urutan ketujuh tertinggi.
(agse/dhm)