Viral di media sosial, seorang kakek bernama Marhan Harahap (66) meninggal dunia usai dihadang petugas pengamanan saat hendak masuk masjid untuk salat Jumat bersamaan dengan kunker Presiden Jokowi di Labuhanbatu, Sumut. Istana pun buka suara terkait hal itu.
Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana mengatakan presiden turut menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya kakek tersebut.
"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum Bapak Marhan Harahap," kata Ari kepada wartawan, dilansir detikNews, Selasa (19/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari menyebut Jokowi terbuka untuk berkomunikasi dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Bahkan Jokowi juga selalu meminta pemerintah dan instansi terkait untuk menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat.
"Di setiap kunjungan kerja, Presiden selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat," ujarnya.
"Presiden juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, untuk dicarikan solusi yang konkret," lanjutnya.
Di ajuga mengatakan, Presiden Jokowi selalu menekankan kepada Paspampres agar selalu bersikap humanis dalam bertugas dalam pengamanan.
"Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis," ujarnya.
Selain meninggalnya kakek Harahap, peristiwa lain yang viral saat kunker Jokowi ke Labuhanbatu yakni seorang emak-emak yang memegang spanduk yang kemudian dirampas seorang pria.
"Kami mau sehat, tidak dicemari PT PPSP," tulisan dalam spanduk yang dibawa emak-emak itu.
(nkm/nkm)