Marak aksi perang sarung di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) saat bulan Ramadan. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad meminta masyarakat agar tidak salah memaknai bulan Ramadan.
"Kita imbau di masa Ramadan ini jangan sampai salah memaknai," kata Ansar, Senin (18/3/2024).
Ansar menyebut bulan Ramadan harusnya dimaknai masyarakat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Bukan dengan kegiatan perang sarung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ramadan itu bukan identik dengan perang sarung tapi identik dengan beribadah, mendekatkan diri ke Allah, membangun silaturahmi, kan itu inti Ramadan," ujarnya.
Gubernur Ansar meminta seluruh pihak untuk bersama-sama menekan fenomena perang sarung yang mulai marak di Kepri. Ia juga berharap semua pihak memberikan edukasi, khususnya para orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi aktivitas anaknya saat di luar rumah.
"Ini tanggung jawab bersama. Mari kita sama menjaga dan memberikan edukasi kepada anak-anak kita," ujarnya
Sebelumnya, sebanyak 14 remaja di Karimun diamankan polisi di kabupaten Karimun karena terlibat perang sarung. Belasan remaja itu kini tengah diproses oleh kepolisian.
Selain itu dari informasi yang diterima detikSumut, polisi juga mengamankan 7 remaja yang diduga akan melakukan perang sarung di Kijang, Kabupaten Bintan. Mereka diamankan polisi kemudian diberikan teguran dan nasihat oleh kepolisian.
(nkm/nkm)