Kondisi Jalan Danau Marsabut, Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, masih rusak parah. Warga mengeluhkan kondisi jalan yang meresahkan ketika perubahan cuaca.
"Ampun. Kalau hujan, dia (jalan) becek berlumpur. Kalau panas, ya, debunya ngeri," kata warga setempat, Yasen, Jumat (15/4/2024).
Pantauan detikSumut, Jumat (15/4), kondisi Jalan Danau Marsabut tidak merata dan dipenuhi dengan pecahan batu. Kepulan debu beterbangan sembari kendaraan melaju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat lubang yang cukup dalam dan digenangi air. Kendaraan pun mengurangi laju kecepatannya. Tak sedikit juga yang mencoba untuk menghindari lubang tersebut.
Yasen menyebutkan, kondisi jalan ini sangat mengganggu aktivitas warga setempat. Kepulan debu menjadi salah satu penyebab usaha miliknya sepi pengunjung.
"Setiap hari dilap, tapi dia (debu) tetap masuk. Itu sangat mengganggu. Itulah salah satu penyebab kafe saya sepi," keluhnya.
![]() |
Di ruas Jalan Danau Marsabut, terdapat juga jalur kereta api yang sedang diperbaiki. Yansen menduga kerusakan jalan disebabkan oleh alat-alat berat yang sering melintasi jalan tersebut.
"Yang membuat penyebab itu kan alat-alat berat yang masuk dari sini. Truk-truk molen terus beko itu masuk dan kita nggak bisa prediksi itu jam berapa saja. Itulah yang membuat jalanan ini rusak," ujar Yansen.
Meskipun tidak menimbulkan kecelakaan, pemilik kafetaria tersebut sering menemukan kendaraan roda dua yang terjatuh dan rusak akibat jalan yang tak merata.
"Kalau kecelakaan sih tidak ada, tapi mungkin kalau yang jatuh, terus kendaraan roda dua yang rusak sering kali," ucapnya.
Yasen juga mengaku pernah melihat beberapa orang datang untuk mengukur ruas jalan sebulan yang lalu. Namun, sampai kini, belum ada perubahan sama sekali.
"Belum ada, sekali pun belum ada. Paling pernah kita lihat hanya pengukuran saja, diukur-ukur, tapi nggak tau realisasinya apa yang diukur," tegas Yansen.
Yansen berharap Wali Kota Medan, Bobby Nasution, beserta Pemerintah Kota Medan segera memperbaiki jalan tersebut. Setidaknya, Pemkot Medan melakukan pengerasan jalan dengan sirtu terlebih dahulu.
"Ya, saya berharap Pak Bobby melihat kemari terus ga usah muluk-muluk diperbaiki aja jalannya gitu. Kalau belum tepat waktunya untuk diaspal secara permanen, ya, setidaknya diperkeras dulu dengan sirtu supaya tidak terjadi berlubang seperti ini," tutupnya.
Hal demikian juga disampaikan oleh warga lainnya, Nando. Dia kerap kali menerima keluhan dari pengunjung hotel tempatnya bekerja. Terlebih lagi, salah satu lubang terletak tepat di depan hotel.
"Banyak sih keluh kesahnya di sini karena ini kan termasuk jalur apa juga, lintas hotel," jelas Nando.
Sayangnya, hingga saat ini, Nando juga belum pernah melihat adanya perbaikan dari pihak Pemkot Medan.
"Belum ada sih selama kerja di sini," sebut Nando.
Artikel ini ditulis Raphaella Ade Siallagan, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)