BMKG Keluarkan Peringatan Banjir Rob di Kepri, Warga Diimbau Waspada

Kepulauan Riau

BMKG Keluarkan Peringatan Banjir Rob di Kepri, Warga Diimbau Waspada

Alamudin Hamapu - detikSumut
Jumat, 08 Mar 2024 15:20 WIB
Banjir rob merendam rumah warga di Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Belawan, Medan. (Raja Malo Sinaga/detikSumut)
Ilustrasi banjir rob. (Raja Malo Sinaga/detikSumut)
Batam -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah Kepulauan Riau (Kepri) yang diprediksi terjadi pada tanggal 9-13 Maret 2024. BMKG mengimbau agar warga waspada.

"Banjir rob yang terjadi di sejumlah wilayah Kepri ini akibat adanya fenomena fase bulan baru atau super new moon bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan dengan bumi pada tanggal 10 Maret 2024 serta curah hujan yang tinggi berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum dapat menimbulkan banjir pesisir," kata Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Rizki F Widowati, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizki menjelaskan sejumlah wilayah itu terdiri dari Kota Batam, Bintan, dan Karimun. Untuk di Batam yang terdampak banjir rob yakni pesisir Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa dan Sekitarnya. Wilayah Kabupaten Bintan diperkirakan terjadi di pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur dan Sekitarnya.

Selanjutnya, di Kabupaten Karimun banjir rob diprediksi bakal terjadi di pesisir Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Meral sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya potensi banjir rob, BMKG meminta masyarakat di sekitar pesisir, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah agar tetap waspada dan siaga. Hal itu untuk mengantisipasi dampak dari pasang laut maksimum, seperti adanya genangan di pesisir Kota Batam, Bintan, dan Karimun.

"Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir atau ROB yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 09-13 Maret 2024," ujarnya.

"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads