Boikot Kurma asal Israel Menggema Jelang Ramadan

Internasional

Boikot Kurma asal Israel Menggema Jelang Ramadan

Tim detikHikmah - detikSumut
Rabu, 28 Feb 2024 16:09 WIB
close up image .
Foto: Getty Images/iStockphoto/hayatikayhan
Medan -

Seruan boikot kurma produksi Israel menggema seiring dengan serangan Israel ke Palestina yang masih terjadi. Seruan ini semakin kuat menjelang bulan suri Ramadan 1445 H.

Melansir detikHikmah, media lokal Israel Haaretz melaporkan boikot akibat serangan Israel di Gaza mempersulit penjualan kurma Israel di pasar Eropa menjelang Ramadan. Padahal sekitar sepertiga produksi kurma Israel terjual saat bulan Ramadan.

"Kampanye iklan senilai 550.000 USD (sekitar Rp 8,7 miliar) untuk mempromosikan kurma Medjool Israel dihentikan sebagai respons atas ketakutan pada boikot," demikian pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangsa pasar produsen kurma Medjool milik Israel padahal mencapai 50 persen. Hal ini membuatnya salah satu yang produk ekspor terbesar di dunia.

Mengutip Middle East Eye, Rabu (28/2/2024), seorang pengusaha di bidang industri kurma Israel mengaku produk bertanda 'buatan Israel' menahan calon pembeli dalam melakukan pembelian. Sementara, menurut pengakuannya, sebagian besar kurma dijual selama Ramadhan.

ADVERTISEMENT

"Sebagian besar kurma dijual selama Ramadan dan di mana pun mereka (komunitas muslim) bisa membeli dari orang lain, mereka akan mencoba menghukum kami," kata dia.

Aksi gerakan Boycott, Divestment, Sanction (BDS) yang menyasar pada supermarket di Eropa turut dikhawatirkan oleh produsen kurma Israel. Pasalnya, mereka melakukan aksi penempelan stiker 'pelaku genosida' pada produk buatan Israel.

"Ada organisasi yang memasuki supermarket di Eropa yang menjual kurma dengan merek kami, dan menempelkan stiker di supermarket tersebut yang menyatakan bahwa pembelinya 'berkontribusi terhadap genosida'," cerita salah satu pengusaha kurma lainnya.

BDS yakni sebuah gerakan protes yang tidak melibatkan kekerasan global. Lewat gerakan itu berupaya melakukan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina.

Boikot Kurma Israel Pernah Berhasil

Dari data, gerakan boikot kurma Israel pernah berhasil di Amerika Serikat (AS) sebelumnya. Hal ini dilaporkan oleh Direktur Muda Penjangkauan dan Pengorganisasian Akar Rumput untuk Muslim Amerika untuk Palestina, Taher Herzallah kepada Aljazeera.

Dari penuturannya, organisasi Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) memprakarsai boikot kurma Israel secara nasional pertama kalinya pada 2012 selama bulan Ramadan. Mereka berkoalisi dengan cabang organisasi di sejumlah negara bagian melalui desakan pada toko kelontong agar menyingkirkan produk kurma Israel dari rak penjualan.

Sejak itu, puluhan ribu kartu pos dan brosur telah didistribusikan ke toko-toko, masjid, dan komunitas di seluruh negara bagian. Konsumen mengikuti seruan tersebut dan boikot pun berhasil.

Data Layanan Studi Ekonomi oleh Departemen Pertanian AS menyebutkan, ekspor kurma Israel ke AS telah menurun secara signifikan sejak tahun 2015.

Sebelumnya, pada 2015-2016, sebanyak 10,7 juta kilogram kurma Israel yang masuk ke pasar AS. Namun, hanya 3,1 kilogram kurma Israel yang terjual pada tahun selanjutnya yakni, penjualan 2017-2018.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads