Getek Angkut Sekeluarga di Sumsel Terbalik Saat Hujan Angin, 1 Tewas

Regional

Getek Angkut Sekeluarga di Sumsel Terbalik Saat Hujan Angin, 1 Tewas

Tim detikSumbagsel - detikSumut
Senin, 26 Feb 2024 17:40 WIB
Proses pencarian korban hilang di perairan Banyuasin.
Proses pencarian korban hilang di perairan Banyuasin. (Foto: Dok. Basarnas Palembang).
Banyuasin -

Perahu getek yang mengangkut sekeluarga terbalik usai dihempas hujan disertai angin kencang di perairan Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Akibat dari insiden itu, satu orang dilaporkan tewas dan satu hilang.

Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengatakan, peristiwa itu terjadi di perairan sungai Sugihan, Desa Nusantara, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Minggu (25/2) sekitar pukul 18.45 WIB. Saat itu, perahu getek terbalik karena dihempas angin.

"Benar, telah terjadi peristiwa perahu getek terbalik karena dihempas angin di perairan tersebut," kata Raymond, Senin (26/2/2024), melansir detikSumbagsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raymond menjelaskan peristiwa tersebut berawal saat Anto (35) bersama istrinya Riza (30) dan anaknya pada pukul 13.15 WIB berangkat dari Desa Mekar Jaya hendak menyeberangi sungai menuju Desa Nusantara. Tujuannya, untuk mengantar makan siang orang yang kerja di sawah dengan naik perahu getek.

"Namun ketika berada di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan deras dengan disertai angin kencang sehingga mengakibatkan perahu getek yang mereka tumpangi terbalik dan ketiganya jatuh ke sungai," bebernya.

ADVERTISEMENT


Dari data yang diterima, Raymond menyebut anak Anto bernama Fahri (5) ditemukan selamat dan istrinya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara Anto sendiri hilang hingga saat ini dan masih dilakukan pencarian.

"Mereka satu keluarga ayah, ibu dan anak. Anaknya yang bernama Fahri ditemukan selamat, ibunya atas nama Riza ditemukan meninggal dunia. Nah ayahnya ini yang atas nama Anto itu yang masih kita cari. Saat kejadian itu ayahnya ini yang mengemudikan getek mereka," ungkapnya.

Menurut Raymond, Anto hilang tenggelam karena terbawa arus deras sungai tersebut. Tim SAR gabungan Basarnas, TNI/Polri, BPBD dan masyarakat pun kembali melakukan pencarian terhadap Anto hari ini.

"Untuk proses pencarian sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti Polairud Banyuasin, BPBD Banyuasin dan masyarakat," katanya.

Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua 2 SRU, lalu SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat sedangkan SRU 2 jika memungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.

"Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera kita temukan," jelasnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads