Alasan 29 Februari Muncul 4 Tahun Sekali, Berikut Penjelasannya

Alasan 29 Februari Muncul 4 Tahun Sekali, Berikut Penjelasannya

Berkat Prima Telaumbanua - detikSumut
Selasa, 27 Feb 2024 07:30 WIB
kalender tahun kabisat. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Foto: Dikhy Sasra
Medan -

2024 menjadi tahun yang sangat unik dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, pada bulan Februari di tahun ini berlangsung selama 29 hari yang menandakan 2024 sebagai tahun kabisat.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi VI, kabisat merupakan tahun yang jumlah harinya 366. Dijelaskan juga bahwa tahun kabisat memiliki jumlah 29 hari pada bulan Februari.

Buat detikers yang mau tahu fakta selengkapnya mengenai fenomena tersebut, yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Ada 29 Hari di Februari 2024?

Pada umumnya dalam satu tahun terdiri dari 365 hari. Hal ini sejalan dengan bulan Februari pada tahun non kabisat yang memiliki jumlah 28 hari.

Dilansir dari laman National Air and Space Museum, 365 sebenarnya adalah angka bulat. Faktanya, bumi membutuhkan 365,242190 hari untuk mengorbit Matahari atau 365 hari 5 jam 48 menit dan 56 detik.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan penjelasan di atas, itu artinya terdapat seperempat hari ekstra dalam setahun. Oleh karena itu, dilakukan penambahan satu hari setiap empat tahun yang selalu berada pada bulan Februari.

Dilansir dari laman University of Central Florida, mengabaikan seperempat hari yang ada dalam satu tahun ini dapat memengaruhi penanggalan. Dengan adanya tahun kabisat, hal ini akan memastikan kesesuain bulan-bulan secara konsisten dengan musim.

Sejarah Tahun Kabisat

Dilansir dari laman Washington State University, sistem tahun kabisat muncul pertama kali pada masa Romawi Kuno (46 SM) di bawah kepemimpinan Julius Caesar. Ia membakukan kalender Julian dengan bantuan matematikawan dan astronom Yunani, salah satunya adalah Sosigenes of Alexandria.

Dalam proses penyusunan tersebut, Sosigenes of Alexandria menyadari bahwa waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari adalah 365,25 hari. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menambahkan satu hari setiap empat tahun sekali pada kalender.

Bagaimana Cara Mengetahui Tahun Kabisat?

Bagi detikers yang masih bingung dalam menentukan tahun kabisat, berikut cara mudahnya. Mengutip dari Royal Museum Greenwich, untuk menentukan tahun kabisat, jumlah tahun tersebut harus habis dibagi empat.

Berbeda perlakukan untuk tahun akhir abad yang harus habis dibagi 400. Misalnya, tahun 2000 adalah tahun kabisat, sementara tahun 1900 bukan tahun kabisat.

Demikian penjelasan mengenai tanggal 29 Februari 2024 yang dikenal sebagai penambahan hari dalam tahun kabisat. Semoga bisa menambah wawasan ya detikers.

Artikel ini ditulis Berkat Prima Telaumbanua, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads