Ada Padepokan Anti Galau di Cirebon, Mulai Dipadati Caleg Depresi

Regional

Ada Padepokan Anti Galau di Cirebon, Mulai Dipadati Caleg Depresi

Tim detikJabar - detikSumut
Senin, 19 Feb 2024 18:40 WIB
Ustaz Ujang Bustomi saat menangani timses caleg yang depresi di Padepokan Anti Galau Cirebon
Ustaz Ujang Bustomi saat menangani timses caleg yang depresi di Padepokan Anti Galau Cirebon (Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, ada padepokan yang diberinama Padepokan Anti Galau. Padepokan itu milik Ustaz Ujang Bustomi. Padepokannya tersebut kini mulai dipadati pasien usai pemilu 202.

Setiap memasuki tahun politik, Padepokan Anti Galau tersebut memang kerap didatangi pada caleg maupun tim sukses. Tak terkecuali Pemilu 2024 ini, menurutnya, sudah ada beberapa caleg maupun tim sukses yang mendatangi padepokan tersebut. Mereka merupakan para caleg dan timses yang depresi karena hasil pemilu kurang memuaskan.

Ustaz Ujang mengaku sudah ada dua caleg dan puluhan timses yang berobat ke padepokannya. Mereka mengalami depresi usai pemilu 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Caleg sudah dua orang. Kalau timses itu malah banyak, sudah puluhan," kata Ustaz Ujang Bustomi di padepokannya, dilansir detikJabar, Senin (19/2/2024).

Menurutnya, para caleg tersebut depresi karena tak menang pada pemilu 2024 ini.

ADVERTISEMENT

"Mereka itu jiwanya terguncang. Ketika jiwa sudah terguncang, maka semuanya akan terguncang. Fisik dan lahir batinnya juga itu terguncang," kata Ustaz Ujang Bustomi.

"Mereka itu tidak siap kalah dan tidak siap menang. Sebenarnya namanya juga dunia demokrasi. Kita harus siap kalah dan siap menang. Kalau kalah legowo dan kalau menang pun jangan sombong," tambahnya.

Namun menurutnya mereka yang berobat ke padepokan karena depresi masih tergoong depresi ringan dan sedang. Pengobatan dilakukan dengan berbagai tindakan terapi.

"Depresinya masih kategori depresi ringan dan menengah. Kalau ringan dan menengah kan mereka masih bisa diajak bicara. Tapi mereka banyak merenung dan kadang ngomongnya tidak nyambung," kata dia.

Mereka diobati dengan ruyah hingga air doa serta memberikan motivasi pada para pasiennya.

"(Penanganannya) dengan terapi spiritual dan dikasih air. Terus kita kasih semangat (motivasi). Tapi saya akan lebih menanamkan ruqyah dan juga zikir," kata dia.




(nkm/nkm)


Hide Ads