Gunung Marapi Kembali Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Kolom Abu Tidak Teramati

Sumatera Barat

Gunung Marapi Kembali Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Kolom Abu Tidak Teramati

M Afdal Afrianto - detikSumut
Senin, 19 Feb 2024 10:06 WIB
Erupsi Gunung Marapi pagi ini yang direkam oleh masyarakat (dok. Istimewa)
Foto: Erupsi Gunung Marapi pagi ini yang direkam oleh masyarakat (dok. Istimewa)
Agam -

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Senin pagi ini. Ketinggian kolom abu saat erupsi tidak teramati.

Kepala Pos Pengamatan Gunung (PPG) Marapi, Teguh Purnomo menyebut, erupsi Marapi terjadi pukul 08.36 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 19 Februari 2024 pukul 08:36 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Teguh Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Senin (19/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6.1 milimeter dengan durasi sekitar 47 detik.

"Erupsi masih berlangsung sampai saat laporan sedang dibuat," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III siaga. Sementara selama 10 hari kebelakangan ini Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 18 kali. Sedangkan hembusan erupsinya sebanyak 398 kali.

PPG Marapi terus mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas 4,5 kilometer dari kawah. Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Sementara PPG juga menyarankan masyarakat untuk tetap selalu mengamankan stok air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh.

"Karena statusnya Siaga, kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi pada saat musim hujan begini," katanya.

Warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

Status Gunung Marapi sendiri ditetapkan jadi Siaga sejak Selasa (9/1/2024) malam, sampai saat ini status siaga masih belum dicabut. PVMBG menaikkan status Gunung Marapi dipicu oleh aktivitas erupsi dan kegempaan yang terus terjadi lebih dari satu bulan terakhir.

Gunung Marapi juga terpantau mengalami perubahan tipe erupsi dari tipe freatik menjadi tipe magmatic. Akibat perubahan status tersebut, zona bahaya yang sebelumnya 3 kilometer juga diperluas menjadi 4,5 kilometer dari puncak atau kawah.

Marapi mengalami erupsi pertama kali pada 3 Desember 2023 silam atau sudah lebih dari dua bulan. Letusan tersebut menyebabkan 24 orang pendaki yang sedang melakukan aktivitas di puncak gunung meninggal dunia. Sejak saat itu, erupsi tidak pernah berhenti hingga kini.




(mjy/mjy)


Hide Ads