Kapal pengangkut logistik hasil Pemilu 2024 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terbalik, sehingga menyebabkan sebagian kotak suara dan C hasil rekap rusak. KPU Sumatera Barat memastikan, proses rekapitulasi suara tingkat kecamatan tidak terganggu, karena ada dokumen salinan yang bisa dijadikan rujukan utama dalam proses rekap.
"KPU Kepulauan Mentawai sudah kita instruksikan untuk berkoordinasi dengan Bawaslu termasuk dengan peserta pemilu, nanti dokumen mana yang kira-kira dijadikan rujukan utama pada saat rekapitulasi di tingkat kecamatan," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Sumatra Barat, Ory Sativa Syakban dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (16/2/2024) malam.
Ory menjelaskan, petugas baik KPU, Bawaslu dibantu TNI dan Polri sedang melakukan evakuasi terkait dokumen hasil Pemilu, terutama mengamankan formulir C1 Plano yang merupakan catatan hasil penghitungan suara di tiap TPS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ory, sebagai antisipasi jika C1 Plano tidak bisa digunakan, KPU Kepulauan Mentawai diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan Bawaslu termasuk dengan peserta pemilu. Karena formulir C1 Plano yang pegang KPPS, saksi dan juga pengawas Pemilu sama.
"Ada yang menarik dalam pemilu 2024. C hasil rekap itu dibuat satu rangkap, kemudian digandakan di TPS. Sehingga memungkinkan C hasil yang ada di tangan para saksi termasuk pengawas, dipastikan datanya sama," jelas Ory.
Kecelakaan kapal terjadi pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 21.45 WIB, tepatnya di perairan Sibudak Oinan Kecamatan Siberut Tengah. Kejadian berawal sekitar pukul 21.00 WIB, Long boat bertolak dari Saliguma menuju Saibi membawa Logistik Pemilu berupa 50 Kotak Suara, 40 Bilik Suara dan Satu kardus C Hasil Rekap. Logistik Pemilu yang dibawa itu adalah logistik yang sudah digunakan saat pencblosan di tanggal 14 Februari.
Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sudara Halomoan Pardede menyebut, logistik yang ikut rusak bersamaan dengan kecelakaan kapal tersebut terdiri dari kotak suara, bilik suara dan satu kardus C Hasil rekap.
"Benar, ada kecelakaan kapal. Menimpa long boat yang membawa pergeseran logistik Pemilu dari PPS Saligima menuju PPK Saibu," kata Halomoan dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (16/2/2024) malam.
"Kapal berpenumpang 14 orang yang terdiri dari personil Polri, PPK, KPPS, relawan dan petugas lainnya," jelas Halomoan.
Dalam perjalanan, cuaca mulai memburuk, badai dan hujan. Hal ini membuat posisi boat tidak stabil, kemudian operator menyampaikan bahwa tidak mungkin melanjutkan perjalanan dengan jumlah penumpang 14 orang. Kemudian operator menepikan boat di Dermaga Sibudak Oinan dan meminta untuk pengurangan penumpang. Atas kesepakatan bersama sebanyak 8 orang bersedia turun di Dermaga Sibudak Oinan. Kemudian perjalanan dilanjutkan dari Dermaga Sibudak Oinan menuju Saibi.
"Sekitar 3 menit Perjalanan, boat di hantam ombak dan angin kencang. Boat diketahui mengalami mati mesin, dimasuki air dan menabrak tumbukkan bakau. Akibatnya, bagian depan boat tersangkut di tumpukkan bakau dengan posisi badan boat sudah tenggelam," katanya/
Penumpang kapal dan logistik Pemilu berhasil dievakuasi oleh warga setempat pada Jumat dinihari.
(nkm/nkm)