TPN Ganjar-Mahfud Minta Sirekap Diaudit, Buntut Banyak Salah Input

TPN Ganjar-Mahfud Minta Sirekap Diaudit, Buntut Banyak Salah Input

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 17 Feb 2024 01:00 WIB
TPN Ganjar-Mahfud menyoroti perhitungan suara melalui Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) KPU. TPN minta Sirekap diaudit. (Kadek ML/detikcom)
Foto: TPN Ganjar-Mahfud menyoroti perhitungan suara melalui Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) KPU. TPN minta Sirekap diaudit. (Kadek ML/detikcom)
Jakarta -

Banyaknya kesalahan input jumlah suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) KPU menimbulkan keriuhan di masyarakat. Hal itu menjadi sorotan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Karania Dharmasaputra menyebut kesalahan yang terjadi membuat publik resah dan mempersoalkan banyaknya kesalahan input di Sirekap.

"Saya kira kita kan tentu tidak ingin berburuk sangka, cuma memang ini kan sudah memunculkan keresahan publik yang luar biasa ya, kita lihat setiap hari bahkan setiap menit di medsos nggak berhenti-berhenti itu masyarakat resah mempersoalkan ada begitu banyak kejanggalan di pemilu ini yang salah satunya adalah dipicu oleh kekacauan sistem digital atau kekacauan sistem online di KPU sekarang," kata Karania dilansir detikNews, Jumat (16/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buntut banyaknya kesalahan input tersebut, Karania pun meminta agar aplikasi Sirekap diaudit oleh auditor IT guna mengetahui apakah ada kesengajaan atau kelalaian dari aplikasi pencatat jumlah suara tersebut.

"Nah karena itu bagaimana sebagian bentuk akuntabilitas publik yang ada di KPU dan saya kira itu tadi, tersedia sebuah skema yang ini skema yang sangat common, yang sangat wajar, sangat biasa dilakukan di industri digital ya diaudit gitu, itu biasa banget. Bahkan banyak perusahaan digital itu diwajibkan untuk memiliki ISO 27.001 itu standar protokol untuk menjamin keamanan perlindungan data dan lain sebagainya gitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Nah semua diaudit aja gitu kan supaya kita lihat bahwa ini bagaimana, ini apakah memang ada kesengajaan atau kelalaian, atau ketidakcakapan, atau jangan-jangan misalnya ada korupsi gitu. Nah itu kan saya kira harus dibuktikan," lanjutnya.

Ia juga mengaku banyak auditor IT di Jakarta yang bisa menginvestigasi dugaan kesengajaan atau kelalaian dalam aplikasi Sirekap tersebut.

"Dan proses yang tadi disampaikan. Satu, auditor IT ada banyak sekali di Jakarta ini dan mereka pun pengalaman panjang perusahaan besar yang biasa melakukan audit investigasi, bahkan di skala yang jauh lebih besar dari sekadar mengaudit situs KPU maupun Sirekap itu," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta DPR memanggil KPU dan Bawaslu terkait kejanggalan-kejanggalan yang terjadi serta membentuk komisi investigasi. Ia mengaku heran situs pemerintah dengan anggaran yang besar kerap terjadi error.

"Setahu saya tingkat errornya tidak separah ini, kok bisa sebuah situs sekali lagi ya dimiliki oleh negara katanya anggarannya besar sekali lalu kemudian berkaitan dengan sebuah event yang begitu sensitif tapi memiliki tingkat error yang luar biasa mengkhawatirkan. Kalau mengutip dari ketua KPU itu yang baru diakui kan katanya ada 2.300 sekian (kesalahan rekap) itu berarti hampir 0,7% sementara nah itu kan jumlah yang tinggi sekali gitu," ucapnya.

Ia pun meminta agar ada upaya bersama mendesak dilakukan audit investigasi terhadap aplikasi Sirekap tersebut.

"Nah itu yang saya kira perlu di apa didesak sama-sama bahwa seyogianya berbagai kejanggalan ini harus segera di di audit, diaudit investigasi oleh perusahaan-perusahaan auditor teknologi yang memiliki pengalaman panjang bahkan juga memiliki internasional atau global experience," imbuhnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads