Viral Oknum Kades Tantang Duel Anggota Panwas Desa, Ini Penyebabnya

Regional

Viral Oknum Kades Tantang Duel Anggota Panwas Desa, Ini Penyebabnya

Tim detikSulsel - detikSumut
Senin, 12 Feb 2024 10:18 WIB
Kades Sumarrang, Sudirman menantang duel anggota panwas desa di Polman.
Foto: Kades Sumarrang, Sudirman menantang duel anggota panwas desa di Polman. (Dok. Istimewa)
Polewali Mandar -

Aksi Kepala Desa (Kades) Sumarrang bernama Sudirman di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), diduga menantang duel anggota panitia pengawas pemilu desa (PKD), viral di media sosial. Hal itu terjadi dipicu gegara Sudirman menuding panwas desa tebang pilih saat menertibkan alat peraga kampanye (APK) di masa tenang Pemilu 2024.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sumarrang, Kecamatan Campalagian, Polman, Minggu (11/2) sekitar pukul 11.30 Wita. Sudirman terlibat cekcok dengan anggota PKD bernama Alif Dermawan.

"Kejadiannya pas kita mau membersihkan baliho, alat peraga kampanye, karena sudah memasuki masa tenang, sempat kita cekcok," kata Alif, Minggu (11/2/2024), melansir detikSulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alif mengungkapkan persoalan tersebut berawal saat ia dan rekannya melakukan pembongkaran APK di Kecamatan Campalagian. Dalam perjalanan, dia tiba-tiba diadang oleh Sudirman.

"Dia menanyakan, kenapa kami tidak menertibkan salah satu APK di tempat lain yang dianggapnya melanggar," ungkap Alif.

ADVERTISEMENT

Alif menyebut, saat itu Sudirman mempertanyakan penertiban di wilayah lain. Sudirman menuding anggota PKD hanya menertibkan APK di wilayah tertentu saja.

"Kita masih pembongkaran di tempat lain juga, jadi belum sampai ke sana. Kami juga berusaha persuasif agar pemilik baliho yang langsung melakukan pembongkaran," terangnya.

Kemudian, ketegangan pun terjadi ketika Sudirman menuduh anggota PKD telah membongkar APK yang tak seharusnya. Sudirman emosi dan akhirnya mengajak Alif untuk berduel saat kades itu diminta membuktikan tudingannya.

"Mungkin karena dia tidak bisa jawab pertanyaan saya, karena dia punya alasan ada APK yang tidak melanggar saya bongkar. Saya dituduh, saya minta buktinya tapi tidak bisa dibuktikan, sampai pengancaman itu keluar," jelas Alif.

Alif mengaku perbuatan Sudirman membuatnya merasa tidak nyaman. Dia pun bakal melaporkan masalah tersebut ke pihak berwajib untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Kalau saya pribadi ada kekhawatiran, karena dia punya massa. Jangan sampai dia suruh orang untuk melakukan hal tidak diinginkan. Kita berharap pihak terkait lakukan penanganan lebih lanjut," imbuhnya.

Sementara Kades Sumarrang, Sudirman membantah hendak menantang anggota PKD untuk berdual. Sudirman berdalih dirinya meminta anggota PKD tersebut untuk membicarakan penertiban APK itu secara baik-baik.

"Tidak ada itu bahasa begitu (duel), saya bilang, 'ayo kita keluar, di luar kita ketemu jangan dipersoalkan di sini karena banyak sekali warga'," kata Sudirman saat dihubungi wartawan.

Sudirman menuding anggota PKD tidak netral. Dia menganggap anggota PKD tebang pilih dalam melaksanakan penertiban APK.

"Tebang pilih panwas desa. Kenapa mesti ditutup dia tidak dibuka, sementara ada yang lain ini dia tutup tidak buka (APK)," tuturnya.

Dalam video beredar, tampak Kades Sumarrang Sudirman merekam aktivitas anggota PKD itu menggunakan ponselnya. Tidak berselang lama, Sudirman pergi usai menyampaikan tantangan duel dalam bahasa Mandar.

"Sita illiwangi tauo, situnggalangi tau illiwango (kita ketemu di luar, satu lawan satu di luar)," kata Sudirman dalam video beredar.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads