Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akhir tahun lalu tiba-tiba jatuh sakit bahkan sampai harus berhenti mengerjakan tugasnya untuk sementara sebagai menteri. Luhut ketika itu sampai harus dirawat insentif di Singapura.
Luhut pun bercerita soal momen saat dirinya sakit. Dia mengakui dirinya kelelahan karena mendapatkan banyak tugas sebagai Menteri Koordinator. Sebelum sakit, dia bilang sedang sering melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Mungkin saya overload, betul-betul work out, apalagi travelling ke banyak negara. ke Afrika ke mana. Itu betul-betul melelahkan. Tapi saya nggak sadar rupanya bagaimanapun batas manusia itu ada," cerita Luhut dalam podcast Political Show Podcast CNN: Opung Luhut Is Back, dilansir detikFinance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun salah satu yang menyita waktunya sebagai Menteri Koordinator yakni tugas kejar tayang penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Luhut diketahui merupakan ketua Komite Kereta Cepat.
Terlebih, cerita Luhut, banyak sekali yang menyebut proyek ini tidak akan berhasil beroperasi tepat waktu dan optimal. Kini Luhut mengklaim nyatanya moda transportasi itu berjalan dengan baik.
"Jadi saya waktu itu harus menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, waktunya kita kejar, ada negosiasi segala macam. Orang kan banyak berharap tidak berhasil. Tapi alhamdulillah sih bagus. Dan banyak lagi seperti e-catalog dan kelapa sawit. Itu kan hal-hal yang kita pengin selesaikan untuk buat ekonomi kita utuh," ungkap Luhut.
Luhut pun mengakui saat kondisi sakitnya sudah sangat kritis, membuat dirinya banyak melakukan refleksi diri. Menurutnya, antara hidup dan mati beda tipis, sehingga dia mendapatkan pelajaran bahwa semua orang punya batas.
"Antara hidup dan mati itu tipis kok. Jadi jangan kita terlalu ambisius, jangan kita dendamin orang, atau merasa paling hebat. At the end, semua yang ada di bawah langit akan ada waktunya. Saya kemarin itu sakit nyaris gone," beber Luhut.
Luhut juga mengungkapkan, di hari kondisi kesehatannya tiba-tiba drop, semua aktivitasnya masih berjalan normal. Bahkan dia masih sempat berolahraga pada pagi harinya.
Rutinitas kehidupannya pun diakui Luhut berjalan dengan baik dan pola hidup sehat dilakukan dengan ketat olehnya. Namun, sakit itu tetap menghampirinya, artinya semua orang punya batas.
"Wong saya pagi itu masih pergi ke kereta api, masih sehat seperti ini lho, saya treadmill waktu pagi. Saya hidup teratur, saya nggak pernah begadang lebih dari jam 10-11 malam. Saya olahraga teratur, makan teratur. Artinya ya tuhan punya mau lain, ini kesaksian hidup saya, jangan merasa kita ini nggak ada batasnya, you have a limit," tegas Luhut.
(mjy/mjy)