Ganjar Tak Pernah Kampanye ke Sumbar, Pakar Unand Nilai Begini

Sumatera Barat

Ganjar Tak Pernah Kampanye ke Sumbar, Pakar Unand Nilai Begini

Muhammad Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 10 Feb 2024 09:00 WIB
Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Kemiren, Kecamatan Glagah (dok. Tim Ganjar)
Foto: Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Kemiren, Kecamatan Glagah (dok. Tim Ganjar)
Jakarta -

Masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 memasuki hari terakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan KPU RI yakni kampanye Pilpres pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Namun selama 75 hari masa kampanye itu, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo belum sekalipun menginjakkan kaki ke Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini berbeda dengan capres lain yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Terkait hal itu, pakar politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai ada beberapa faktor membuat Ganjar Pranowo tidak memilih Sumbar sebagai tempat kampanyenya. Histori PDIP tidak terlalu mendapatkan banyak suara di Sumbar menjadi alasan utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat historis pemilu, dimana PDIP tidak terlalu mendapatkan sambutan (Sumbar). Sehingga Ganjar atau TPN melihat suara pemilih Sumbar tidak terlalu signifikan untuknya," kata Asrinaldi pada detikSumut, Jumat (9/2/2024).

Namun walau Ganjar tidak datang, Asrinaldi menilai suara pemilih Ganjar atau PDIP tidak akan hilang di Sumbar. Hal ini didorong faktor Mahfud MD adalah tokoh intelektual di mata masyarakat Sumbar.

ADVERTISEMENT

"Tapi walau Ganjar tidak datang ke sini, namun wakilnya Mahfud sudah datang. Mahfud dimata pemilih Sumbar adalah tokoh intelektual, sehingga masih akan mendapatkan suara atau dukungan. Walau tidak sebanyak suara capres lain. Artinya Ganjar tidak meninggalkan suara pemilih Sumbar," ungkapnya.

Terkait suara yang akan didapatkan Ganjar, Asrinaldi memprediksi berada di presentase 5-10 persen. Suara Ganjar itu katanya mengalami penurunan dari suara yang didapatkan Presiden Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 di Sumbar.

Selain itu, penurunan suara Ganjar di Sumbar disebabkan tokoh Anies dan Prabowo lebih banyak disukai masyarakat Sumbar.

"Untuk suara Ganjar 5-10 persen masih bisa didapatkan, walau tidak sebesar Jokowi dulu di Sumbar. Karena saat ini dukungan polarisasi untuk capres lain tinggi. Selain itu juga didorong adanya keterlambatan dukungan untuk Ganjar, sehingga suara pemilih Sumbar lain pindah ke Anies bukan ke Ganjar," jelasnya.

Hadirnya suara Ganjar di Sumbar menurut pakar politik Indonesia ini berasal dari suara daerah basis PDIP. Beberapa daerah di Sumbar katanya saat ini sudah dipimpin oleh kader terbaik PDIP, sehingga daerah itu menjadi daerah basis pantai berlambang banteng itu.

"Untuk saat ini kader PDIP sudah ada beberapa menjadi bupati dan ketua DPRD. Jadi kita lihat masih ada suara PDIP di Sumbar. Suara itu meliputi daerah basis PDIP, seperti Dharmasraya dan Kepulauan Mentawai. Di sana pemilihnya juga banyak," tutupnya.

Respons PDIP Sumbar

Menanggapi Ganjar yang tidak datang ke Sumbar untuk kampanye, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Sumbar, Yogi Yolanda mengakui disebabkan luasnya daerah yang harus dijangkau capresnya dalam kampanye. Sehingga untuk Sumbar harus digantikan Mahfud MD.

"Saat ini Indonesia ada 38 provinsi, sehingga adanya pembagian tugas. Untuk Sumbar itu yang datang adalah Pak Mahfud. Jadi persoalan ini bukan datang atau tidak mau datang, namun disebabkan sebaran wilayah," katanya pada detikSumut, Jumat (9/2/2024).

Untuk Pilpres kali ini, Yogi mengaku Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menjadi Sumbar sebagai fokus utama. Di Sumbar ditargetkan meraih 20 persen suara.

"TPN juga menjadi Sumbar daerah konsenya. Buktinya Prof Mahfud sudah datang sebanyak dua kali ke Sumbar. Jadi kita tidak muluk-muluk 20 persen suara pemilih Sumbar akan kita dapatkan. Suara ini akan lebih tinggi dari yang didapatkan Presiden Jokowi,"ujarnya.

Walau Ganjar tidak datang ke Sumbar secara langsung, Yogi sangat optimis suara itu akan didapatkan capresnya. Kedekatan Mahfud dengan masyarakat Sumbar menjadi pendorong keoptimisan itu.

"Sosok Pak Mahfud bukan sosok yang asing disini. Dia sendiri juga memiliki gelar adat Minang yang didapatkan. Jadi kami sangat optimis target itu akan didapatkan walau Pak Ganjar tidak datang. Karena ada Pak Mahfud yang sudah datang dan kami memiliki daerah basis juga di Sumbar"tutupnya.




(afb/afb)


Hide Ads