Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi rencana capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang berencana membuka 300 fakultas kedokteran (FK) untuk mengatasi kekurangan dokter.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi mengatakan pemerintah sebelumnya telah menambah 15 FK untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Penambahan 15 FK itu dinilai cukup untuk menambah SDM kedokteran untuk tiga tahun ke depan.
Terkait kekurangan dokter, kata Khumaidi, dengan jumlah dokter yang ada saat ini 90 ribu, bukan 140 ribu, dan 270 juta penduduk Indonesia, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan perbaikan tata kelola tenaga kesehatan, distribusi dokter hingga meningkatkan kesejahteraan dokter yang ditempatkan di wilayah terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, jika membuka 300 FK, dengan per tahunnya diprediksi menambah 50 calon dokter, maka akan ada 15.000 dokter yang membuat terjadinya overload.
"Sehingga bicara 300 FK dengan setiap FK akan bisa memproduksi dalam setahun minimal mahasiswa 50, artinya 50 dikalikan 300, itu 15.000, apa yang terjadi kalau membuka FK tanpa membuat aspek kebutuhan atau peta kebutuhan tadi, maka yang terjadi adalah overload," katanya dilansir detikHealth, Senin (5/2/2024).
Sebelumnya, dalam debat capres kelima, Prabowo merencanakan membuka 300 FK untuk menutupi kekurangan dokter di Indonesia. Menurut Prabowo, saat ini Indonesia kekurangan 140 ribu dokter sehingga solusi yang ditawarkan adalah membuka sebanyak-banyaknya fakultas kedokteran.
"Kita masih kekurangan 140 ribu dokter. Dan itu akan kita segera atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari 92 kita membangun 300 fakultas kedokteran," ujar Prabowo dalam debat Capres di Minggu (4/2/2024).
(nkm/nkm)