Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menjanjikan sejumlah program untuk para guru jika menang Pilpres 2024. Ini janjinya.
Janji Anies tersebut disampaikan dalam debat ke-5 pilpres yang digelar KPU RI, tadi malam. Menurut Anies, pendidik merupakan kunci mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu, ia memandang perlu peningkatan terhadap tanggung jawab dan kesejahteraan guru dan dosen.
"Ketika kita bicara mencerdaskan pendidikan bangsa, pendidik kuncinya. Kita ingin pendidik bisa mendidik anak-anak kita. Karena itu, kita harus bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan pendidiknya agar mereka bisa berkonsentrasi mendidik anak-anak kita," ucap mantan Menteri Pendidikan tersebut dilansir detikEdu, Senin (/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies kemudian menyebut prinsip bertanggung jawab atas kesejahteraan pendidik akan diterapkannya untuk menangani masalah pendidikan saat ini. Masalah kesejahteraan pendidik, guru honorer yang belum diangkat jadi PPPK hingga 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi menjadi fokus Anies. Ia pun menjanjikan program-program yang menjawab persoalan tersebut.
"Jadi, program yang harus kita kerjakan, program yang rencananya akan kita kerjakan, adalah percepatan sertifikasi guru, pengangkatan guru honorer menjadi PPPK, kemudian beasiswa untuk anak guru dan anak dosen dan anak tenaga kependidikan. Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak, tetapi anaknya sendiri tidak bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas," ucap Anies.
Ia juga mengatakan bakal memberikan tunjangan bagi dosen dan peneliti berbasis kinerja serta mengurangi beban administrasi dosen yang cukup banyak.
"Kemudian penghargaan dan tunjangan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja. Dan yang tidak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi," sambungnya.
Anies ingin agar beban administrasi dosen tidak terlalu besar hingga bisa fokus mengajar, meneliti dan melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
"Dosen beban administrasinya luar biasa besar. Dosen itu mengajar, meneliti, melakukan pengabdian masyarakat. Tapi jangan diberi beban administrasi yang terlalu besar. Prinsipnya, ada nilainya dulu yang kita pegang, kemudian ada turunan teknisnya, teknokrasi yang tadi saya sampaikan, dan bebaskan dari beban-beban yang tidak perlu," tuturnya.
Anies kemudian menceritakan tentang program pendidikan yang telah dilakukannya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Yakni hibah bagi guru PAUD, bantuan untuk guru agama, pembebasan pajak bumi dan bangunan bagi guru dan dosen.
"Kami cerita sedikit yang kami kerjakan di Jakarta. PAUD, guru-guru PAUD mendapatkan hibah di Jakarta. Kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya. Sebagai apa? Sebagai penghargaan negara untuk mereka," ucapnya.
Menurutnya hal itu merupakan dukungan pemerintah pada guru dan dosen serta menjadi investasi untuk mencerdaskan bangsa.
"Jadi, kita berikan dukungan berupa status pada guru, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya, dan kehormatannya. Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia yang tercerdaskan," kata Anies.
Ia juga meminta agar negara tak pelit pada guru dan memberikan penghargaan yang adil.
"Karena itu, negara jangan pelit bicara investasi di bidang pendidikan, jangan pelit sama guru, janganlah kita berikan yang seminim mungkin untuk guru. Berikan yang adil sehingga mereka bisa konsentrasi," katanya.
(nkm/nkm)