Sejumlah kegiatan Pemkot Medan belakangan ini kerap menonjolkan warna biru muda yang identik dengan warna capres-cawapres nomor urut 2 menjadi sorotan publik. Wali Kota Medan Bobby Nasution pun merespons soal pemakaian warna tersebut.
Bobby mengatakan jika di masa-masa kampanye seperti ini semua hal dikaitkan. Bahkan sampai dengan program.
"Ya warna baju tentunya kita sekarang ini serba salah semua, mulai dari warna baju, program semua kalau masa kampanye ini masa-masa pemilihan ini selalu dikaitkan," kata Bobby Nasution di Medan, Senin (29/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Bobby mengungkapkan jika dia banyak di-DM melalui Instagram terkait dengan unggahan HUT KORPRI ke-52 yang menghubungkan dress warna biru seperti Prabowo-Gibran. Menurut Bobby warna KORPRI pada dasarnya memang berwarna biru.
"Tolong lah, kemarin yang masalah KORPRI saya banyak di-DM, sebelum Pak Prabowo dan Mas Gibran menjadikan baju warna biru, KORPRI sudah warna biru duluan. Ulang tahun ke-52 bukan kami yang setting 52 tahun pada masa-masa kampanye, kan nggak mungkin ulang tahun ke-51 kami buat ke-52 atau ke-53 kami mundurin ke-52," ungkapnya.
Menurut Bobby tak ada yang salah jika pemerintah memakai warna yang sama dengan salah satu paslon. Jika memang dilarang, harusnya ada aturan yang jelas terkait pelarangan pemakaian warna yang identik dengan paslon.
"Makanya kami mau beri bantuan nantinya dibilangnya untuk paslon, mau buat acara warnanya, warna paslon. Sebenarnya nggak ada warna, warna itu kan yang menetapkan adalah paslonnya masing-masing ya, kalau memang nggak boleh ada aturannya ya dibuat di PKPU 'selama warna biru, warna kuning, warna merah, warna hitam, warna apapun dipakai untuk paslon pemerintah dilarang pakai' kami ikutin," ucapnya.
"Maksudnya itu, jangan karena ada masa kampanye seperti ini seolah-olah kami nggak bisa bergerak pemerintah," imbuhnya.
Bobby menegaskan jika dia tidak ada memaksa agar agenda Pemkot Medan berwarna biru muda. Dia mengikuti warna sesuai dengan organisasi yang mengundang di suatu acara, seperti agenda hari ini Al-Washliyah yang berwarna hijau.
"Saya nggak ada maksa kalau kegiatan Pemko harus warna biru, baju saya warna putih, nggak ada saya paksaan seperti itu ya. Kalau warna kegiatannya organisasi warna tersebut ya silahkan saja," ujarnya.
Lebih lanjut, Bobby menilai bahwa Pemilu itu bukan hanya bicara eksekutif, namun ada juga legislatif yang merupakan keterwakilan partai. Menurutnya jika warna yang sama dengan partai juga dilarang, maka tidak ada baju yang bisa dipakai lagi.
"Di sini juga kan bukan hanya capres-cawapres, ada juga legislatif, ada partai-partai, kita misalnya kalau dibilang seperti itu nggak boleh warna partai, nggak ada yang pakai baju kita semua ini, karena semua partai ada semua warnanya," sebutnya.
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menuturkan agar semua pihak ikut memberikan edukasi politik terhadap masyarakat. Bobby berharap semua pihak tidak mengait-ngaitkan sesuatu dengan Pemilu.
"Serba salah, ya maksud saya jangan dilihat karena warna biru terus karena saya di luar sebagai Wali Kota saya ada mendukung saya ada di relawan salah satu relawan jadi dikait-kaitkan terus, tolonglah maksudnya kita edukasi sama-sama masyarakat. Yang perlu kita edukasi adalah bagaimana sekarang untuk Kota Medan khususnya partisipasi politik kita naik," tutupnya.
Untuk diketahui, sejumlah kegiatan yang digelar Pemkot Medan belakangan ini bernuansa warna biru muda. Terbaru yang menjadi sorotan saat perayaan HUT KORPRI ke-52 yang menonjol warna biru muda dan angka 2 yang cukup besar.
(mjy/mjy)