Heboh Beras Bulog Berstiker Paslon 02, Ini Kata Gibran

Heboh Beras Bulog Berstiker Paslon 02, Ini Kata Gibran

Tim detikJateng - detikSumut
Jumat, 26 Jan 2024 12:15 WIB
Viral Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
Beras Bulog ditempeli stiker Prabowo-Gibran (Foto: Media Sosial)
Solo -

Heboh beras Bulog ditempeli stiker pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Gibran Rakabuming Raka pun buka suara terkait hal itu.

Gibran menanyakan di mana lokasi ditemukannya beras Bulog berstiker wajah dirinya dan Prabowo tersebut. Ia juga menyebut bakal mengurusnya nanti.

"Di mana itu? Tempatnya di mana, ntar saya urus," kata Gibran kepada dilansir detikJateng, Kamis (25/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya sikapnya terkait hal itu, Gibran juga mengaku akan mencarinya.

"Oke, ntar saya cari ya coba," ucap Gibran.

ADVERTISEMENT

Gibran juga mengaku tak ada kegiatan bagi-bagi beras dalam kampanye. Karena tidak diperbolehkan.

"(Ada arahan bagi-bagi beras?) Nggak, nggak, kan nggak boleh bagi beras, nanti tak (saya) tindaklanjuti ya. Kasih tahu saya lokasi di mana, nanti saya samperin," pungkasnya.

Sebelumnya, ramai di media sosial foto beras Perum Bulog atau beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ditempeli foto pasangan calon nomor urut 2.

"Melanggar Konstitusi sudah. Melanggar aturan debat sudah. Melanggar netralitas aparat sudah. Melanggar integritas sebagai pejabat sudah. Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga," ungkap salah satu akun yang mengunggah foto beras SPHP tersebut di X, dikutip Kamis, (25/1/2024).

Dalam foto yang beredar, hanya ada satu karung beras yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi juga buka suara terkait hal itu. Menurutnya beras SPHP tersedia di mana-mana dan siapapun bisa membelinya.

"Beras SPHP tersedia di mana-mana, di pasar-pasar, di minimarket. Siapa saja sangat mudah mendapatkan beras SPHP," ungkap dia dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (25/1/2024).

Bayu mengatakan Bulog tidak dapat mengatur beras tersebut jika sudah didistribusikan. Namun dalam proses packing, Bulog tidak ada menempelkan atribut politik apapun.

"Setelah beras dibeli oleh masyarakat Bulog tidak dapat mengatur apa yg akan dilakukan masyarakat atas beras itu. Dari Bulog tidak ada atribut politik apapun," tuturnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads